Soloraya
Senin, 30 September 2013 - 16:35 WIB

CAGAR BUDAYA SOLO : Pemkot Akan Labeli 80 Bangunan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi labelisasi bangunan cagar budaya (Dok/Solopos)

Ilustrasi labelisasi bangunan cagar budaya (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Program labelisasi bangunan cagar budaya (BCB) kembali berlanjut tahun depan dengan sasaran 80 bangunan di Kota Bengawan. Upaya yang dilakukan sejak 2012 itu terus digencarkan untuk melindungi BCB dari kerusakan.

Advertisement

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Endah Sitaresmi, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Senin (30/9/2013), mengatakan program labelisasi tahun 2014 mengacu hasil inventarisasi BCB pada medio 2011 sampai 2012. Hasilnya, 80 bangunan diduga BCB lantaran berusia lebih dari 50 tahun.

“Pelabelan akan dilakukan tahun depan setelah SK (Surat Keputusan)-nya diproses,” jelas Sita, panggilan akrabnya.

Advertisement

“Pelabelan akan dilakukan tahun depan setelah SK (Surat Keputusan)-nya diproses,” jelas Sita, panggilan akrabnya.

Program labelisasi dimulai tahun 2012 dengan menyasar 69 objek BCB berupa kawasan, monumen dan bangunan yang tercantum di SK Wali Kota tahun 1997.

Upaya labelisasi dilakukan dengan pemasangan tugu, batu candi dan plakat tembaga. Sita mengklaim seluruh pemilik BCB yang disasar labelisasi tahun depan bersedia menerima konsekuensi pelabelan.

Advertisement

“Beberapa BCB yang akan dilabeli di antaranya Stasiun Solo Kota, Lokananta dan Monumen Pers,” urai dia.

Disinggung pemberian insentif bagi BCB, pihaknya mengaku masih menunggu pengesahan PP tentang pelestarian yang memuat penghitungan kompensasi. Sejauh ini, baru PP tentang registrasi dan permuseuman saja yang rampung digarap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Saat ini masih sebatas wacana. Kalau sudah jelas PP-nya, baru kami buatkan Perda dan Perwali pemberian insentif,” tuturnya.

Advertisement

Sita menambahkan, pemberian insentif dapat diarahkan ke pengurangan atau pembebasan PBB, bantuan renovasi hingga revitalisasi bangunan. Selama ini, pengucuran bantuan bersumber APBD di program tersebut belum pernah dilakukan.

“Kalau pusat memang sudah lewat bantuan untuk Kampung Batik Kauman dan Laweyan. Selebihnya belum.”

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Widdi Srihanto, berupaya memaksimalkan kawasan BCB lewat penyelenggaraan kegiatan seni. Langkah itu dinilainya dapat mengenalkan BCB kepada khalayak luas.

Advertisement

“Di samping itu, keberadaan BCB dapat menjadi ajang promosi Kota Solo. Nanti teman-teman pelaku wisata tinggal membuat paket wisatanya saja,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif