Teknologi
Kamis, 26 September 2013 - 01:45 WIB

KEAMANAN INTERNET : Indonesia Bentuk Cyber Army Amankan Dunia Maya

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cyber difense (defensetech.org )

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan membentuk cyber army atau tentara dunia maya untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara dari serangan di dunia maya. Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan meskipun belum tampak, potensi serangan cyber yang dapat mengganggu kedaulatan bangsa dan negara saat ini cukup terbuka lebar.

Oleh karena itu, dia menilai perlu ada satuan khusus yang bertugas menangkal segala bentuk serangan di dunia yang maya yang dapat mengganggu kedaulatan negara. “Cyber army dibentuk untuk menangkal serangan tersebut. Cyber army terdiri dari militer dan nonmiliter,” ujar Purnomo.

Advertisement

Sebagaimana dilansir laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (24/9/2013), sebelumnya Kemenhan berencana membangun Pusat Pertahanan Siber (Cyber Defence) untuk menjaga keamanan dari kejahatan di dunia maya. Menurut Purnomo, pembangunan Pusat Pertahanan Siber akan melibatkan tiga angkatan di tubuh TNI, yaitu TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membantu tata kelola, infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusia.

Kepala Pusat Informasi dan Human Kemenkominfo, Gatos S. Dewa Broto, mengatakan cyber army merupakan bagian dari cyber defense yang digagas oleh Kemenhan dengan dukungan Kemenkominfo. Menurut dia, komunikasi antara Kemenhan dan Kemenkominfo untuk mewujudkan cyber defense terus berlangsung.

“Pembicaraan di tataran pejabat eselon teknis sudah berlangsung. Ada yang belum bisa diceritakan karena ada beberapa hal yang sifatnya strategis. Pada saatnya nanti akan disampaikan,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, untuk meningkatkan kapasitas TNI, pemerintah akan membeli perangkat alat sadap. Alat itu masuk rancangan modernisasi alat utama sistem persenjataan Indonesia atau Minimum Essential Force. Purnomo menjamin penggunaan alat sadap di Kemenhan akan sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. “Tentu kami lakukan sesuai porsinya, kami awasi kalau terjadi [penyalahgunaan] nanti, saya jewer mereka,” ujar Purnomo seusai upacara penutupan Diklat Bela Negara bagi PNS Kemenhan di Jakarta Timur, Selasa.

Purnomo mengatakan penggunaan alat sadap di lingkungan Badan Intelijen Strategis (Bais). Alat sadap di lembaga intelijen negara itu hanya untuk kepentingan strategis. “Kalau ini intelijen strategis, dipakai oleh itu (BAIS). Misal, nanti tidak untuk ngetrace pembobol bank. Sifatnya strategis untuk kepentingan negara, pertahanan negara. Jadi kami akan pakai itu [alat sadap]. Untuk nyadap seperti itu [selain kepentingan strategis], enggak,” kata Menhan. (JIBI/Solopos/Detik)

Advertisement

Anggi Oktarinda/JIBI/Bisnis

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif