News
Rabu, 25 September 2013 - 12:38 WIB

SERANGAN DI MAL : Bukti Keterlibatan ‘White Widow’ Masih Minim

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Samantha Lewthwaite alias white widow yang dituding otoritas Kenya senagai otak penyerangan (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, NAIROBI-– Keterlibatan Samantha Lewthwaite, 29, dalam serangan teroris di Westgate Mall, Nairobi, Kenya nampaknya semakin dipertanyakan. Bukti keterlibatan wanita berjuluk ‘White Widow’ atau ‘Janda Putih’ itu sangat minim.

Dilansir CNN, Rabu (25/9/2013), Samantha dikaitkan dengan penyerangan yang dilakukan oleh kelompok militan al-Shabab sejak Sabtu (21/9/2013) lalu itu.
Menteri Luar Negeri Kenya, Amina Mohamed mengatakan pada stasiun televisi PBS bahwa ada seorang perempuan Inggris di
antara para militan yang melakukan penyerangan itu.

Advertisement

Namun pernyataan ini tidak didukung oleh pejabat pemerintah Kenya lain. Joseph Ole Lenku, Menteri Dalam Negeri Kenya mengonfirmasi kepada wartawan bahwa semua pelaku adalah laki-laki. Beberapa dari mereka nampaknya berpakaian seperti wanita.
Keterlibatan perempuan dalam serangan itu memang terasa janggal. Analis keamanan CNN, Peter Bergen mengungkapkan pandangan kelompok al-Shabaab mengharuskan wanita berada dirumah dan menggunakan kerudung.

Selain pernyataan Amina Mohamed, dugaan keterlibatan Samantha muncul karena kicauan al-Shabaab dan sepak terjangnya selama di Afrika.
Pada 2011, polisi Kenya menerbitkan surat perintah pencarian atas nama Samantha Lewthwaite karena perempuan itu menggunakan paspor Afsel palsu dengan nama Natalie Faye Webb dan bersama tiga anaknya memasuki wilayah Kenya.

Pada Desember 2011, pemerintah Kenya menggerebek tiga rumah di Mombasa, termasuk satu yang diduga digunakan oleh Samantha, dan menangkap beberapa orang karena dicurigai merencanakan penghancuran sejumlah fasilitas umum yang dikunjungi turis dari Barat.

Advertisement

Di kediaman Samantha itu, polisi antiteror Kenya menemukan jenis bahan pembuat bom yang digunakan dalam pemboman London. Tapi Samantha tidak ditemukan.

Keberadaannya sangat misterius. Polisi mengatakan pihaknya menerima ratusan telepon dari sejumlah orang yang menawarkan bukti-bukti keberadaan Samantha. Namun hingga kini tidak satupun orang pernah bertemu langsung dengannya.
Jejak Samantha di Kenya diendus sejak tahun 2007. Saat itu ia pindah ke Kenya dengan ketiga anaknya, memotong semua hubungan dengan keluarganya dan melibatkan dirinya dalam jaringan teroris.

Samantha diduga sebelumnya melatih sekelompok pelaku pemboman bunuh diri yang semuanya perempuan di Somalia dan menjalankan fungsi sebagai juru bicara resmi Al Shabaab.

Advertisement

Samantha adalah seorang putri tentara Inggris yang diberasal dari Aylesbury, Buckinghamshire, Inggris. Penggemar musik pop ini adalah Janda empat anak dari Jermain Lindsay, orang yang menjadi dalang pemboman di London pada 2005 yang menewaskan 52 orang.

Ekstrimis di pesisir Kenya memanggilnya dengan sebutan Dada Muzungu ata ‘Saudari Putih’. Al-Shabaab, kelompok militan pembantai puluhan nyawa di Westgate Mall, Nairobi itu juga memuji ketangguhan Samantha lewat akun Twitternya @ HSM_Press.

“Sherafiyah Lewthwaite alias Samantha adalah vrave [maksudnya brave] lady! Tak ada yang lebih membahagiakan untuk memiliki dia di dalam barisan kami!” tulis @ HSM_Press kala itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif