Soloraya
Rabu, 25 September 2013 - 11:13 WIB

DESA BUDAYA SUKOHARJO : Dukuh Bakal Gelar Pentas Seni & Budaya Tiap Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pementasan Karawitan (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Pementasan Karawitan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa (Pemdes) Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, berencana membuat seni dan budaya tahunan.

Advertisement

Lebih jauh lagi Dukuh siap memantapkan diri menjadi Desa Budaya. Pernyataan itu disampaikan Kepala Desa Dukuh, Marsudi, saat ditemui Solopos.com, Selasa (24/9/2013), di kantornya.

“Saya ada rencana menjadikan Dukuh sebagai Desa Budaya. Teknisnya dengan membuat agenda tahunan berisi berbagai pertunjukan seni dan budaya berbasis lokal,” katanya.

Marsudi menjelaskan, di Dukuh terdapat beberapa kelompok kesenian potensial. Beberapa di antaranya yaitu komunitas kesenian karawitan, kelompok musik keroncong dan pencinta Koes Plus. “Di Dukuh banyak juga warga yang bisa mengoperasikan alat musik. Dengan sokongan seluruh lembaga desa seperti Karang Taruna (KT), kami matangkan konsep desa budaya,” imbuhnya.

Advertisement

Selain pentas kesenian dan budaya, Marsudi melanjutkan, akan digelar juga bazar skala besar. Ajang ini diharapkan bisa menjadi wadah promosi aneka produk dari masyarakat. Rencananya, pentas seni dan budaya tahunan akan dipusatkan di Balai Desa Dukuh. Kebetulan pelataran balai desa cukup luas untuk menampung ratusan warga yang datang.

“Poin penting kegiatan ini adalah wadah apresiasi seni dan nguri-uri budaya,” tambah dia.

Secara terpisah, Camat Mojolaban, Basuki Budi Santoso, menyambut baik rencana Kades Dukuh. Bahkan dia mendorong kepala desa yang lain supaya merencanakan agenda serupa. Bila berpijak potensi lokal, menurutnya, event kesenian dan budaya akan semarak.

Advertisement

Budi mencontohkan Embung Desa Wirun yang potensial dijadikan tempat lomba warga dan sejenisnya. Selain merekatkan hubungan antar warga, kegiatan tersebut diharapkan bisa merangsang kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan embung. Pasalnya saat ini kondisi embung terkesan kotor. Terdapat empat titik lokasi pembuangan sampah di sekitar embung. Selain menggangggu pemandangan, keberadaan tumpukan sampah busuk dapat mengancam kesehatan masyarakat utamanya anak-anak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif