Soloraya
Senin, 23 September 2013 - 17:04 WIB

RAWA JOMBOR MENGERING : Warga Tanami Padi dan Jagung

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - rawa jombor (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

rawa jombor (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Warga Krakitan, Bayat memanfaatkan Rawa Jombor yang kering dengan menanam padi dan jagung. Total, saat ini sudah lebih dari 25% area di rawa tersebut yang ditanami dengan komoditas pertanian.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Senin (23/9/2013), ratusan pekerja masih terlihat mengerjakan proyek pengerukan dan pengeringan Rawa Jombor. Air hanya terlihat menggenangi rawa di bagian tengah.

Sementara, di bagian pinggir Rawa Jombor sudah terlihat dasarnya.

Rawa Jombor yang mengering itu dimanfaatkan oleh petani di Krakitan, Bayat dengan bercocok tanam. Padi  dan jagung menjadi tanaman yang paling banyak ditanam di dasar rawa tersebut.

Advertisement

Sekretaris Desa (Sekdes) Krakitan, Bayat, Rahmanto, mengaku hingga saat ini sudah ada sekitar 25% yang ditanami petani setempat dengan padi dan jagung.
“Kawasan yang ditanam hanya yang di pinggir Rawa Jombor yang telah mengering,” ungkapnya kepada Solopos.com di Krakitan, Senin (23/9/2013).

Menurutnya, ada lebih dari 100 petani yang menanam padi dan jagung di rawa seluas 180 Hektar (Ha) tersebut. Jika rawa terus mengering, dia memperkirakan luas lahan yang ditanami tanaman oleh petani akan tambah meluas.

“Luas yang ditanam akan terus bertambah karena saat ini banyak yang ikut menanam. Apalagi, air di Rawa Jombor kini tinggal 15%,” katanya.

Advertisement

Dengan air yang tersisa itu, sambungnya Rawa Jombor tidak bisa lagi mengalirkan air di area persawahan milik warga. Menurutnya, hal itu yang juga menyebabkan petani memilih memanfaatkan rawa sebagai tempat menanam padi dan jagung. Apalagi, bercocok tanam merupakan satu-satunya mata pencaharian warga Krakitan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif