Soloraya
Rabu, 1 Mei 2024 - 18:26 WIB

Banyak RS, DLH Solo Tawarkan Korea hingga Jepang Investasi Kelola Limbah Medis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Petugas menimbang kantong yang berisi limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis COVID-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Solopos.com, SOLO– Investor dari berbagai negara mulai melirik tawaran Pemkot Solo mengenai instalasi pengolahan limbah berbahan berbahaya dan beracun (B3) medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Kristiana Hariyanti menjelaskan Pemkot Solo menawarkan investasi instalasi pengolahan limbah B3 medis kepada sejumlah investor.

Advertisement

“Kami mencari investor. Yang sudah tanya-tanya ada banyak, misalkan dari Korea, Jepang, Taiwan, Kamboja, dan Filipina,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (30/4/2024).

Menurut dia, DLH Kota Solo menawarkan lahan 3 hektare untuk instalasi pengolahan limbah B3 di TPA Putri Cempo. Sejumlah investor diajak melihat lokasi yang ditawarkan Pemkot Solo.

Advertisement

Menurut dia, DLH Kota Solo menawarkan lahan 3 hektare untuk instalasi pengolahan limbah B3 di TPA Putri Cempo. Sejumlah investor diajak melihat lokasi yang ditawarkan Pemkot Solo.

Ana, sapaannya, belum ada komitmen investasi sejauh ini. Masih ada proses panjang untuk komitmen hingga realisasi investasi.

“Limbah B3 medis selama ini dikelola perusahaan di Sukoharjo. Solo harus punya karena potensi rumah sakit banyak, puskesmas banyak, praktek dokter banyak, harus dipikirkan mengelola limbahnya,” papar dia.

Advertisement

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Solo Andriyani Sasanti mengatakan Bank Indonesia bekerja sama dengan DPMPTSP Jateng, DPMPTSP Kota Solo, dan DLH Kota Solo mencari investor pengelolaan limbah B3 medis di Kota Solo.

Menurut dia, Pemkot Solo bisa mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari limbah B3 medis yang dikelola perusahaan swasta, antara lain limbah B3 medis dari praktek dokter.

Andriyani menjelaskan target realisasi investasi di Kota Solo 2024 meningkat 100 persen dari target tahun lalu. Realisasi investasi di Kota Solo 2023 sebanyak Rp917.758.926.569 dari target Rp600 miliar.

Advertisement

“Dengan target yang meningkat, kami akan lebih masif lagi supaya realisasi investasi mencapai target,” ungkap dia.

Sementara itu, DPMPTSP Kota Solo mencatat dari Rp917.758.926.569 realisasi investasi tahun lalu, Rp169.963.026.559 adalah penanaman modal asing (PMA).

PMA di Kota Solo pada 2023 paling banyak dari Singapura, Kepulauan Cayman, India, Malaysia, Korea Selatan, Inggris, dan Spanyol.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif