Soloraya
Senin, 23 September 2013 - 21:15 WIB

PANEN SAPI : 22.000 Ekor Sapi di Boyolali Siap Potong

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panen sapi di Potronayan, Nogosari, Boyolali (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Panen sapi di Potronayan, Nogosari, Boyolali (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Stok sapi potong di Boyolali dinyatakan aman termasuk dipergunakan untuk hewan kurban nanti. Saat ini, terdata 22.000 ekor sapi siap potong.

Advertisement

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Dwi Priyatmoko, Senin (23/9/2013).

“Untuk kurban aman, potensi stok 22.0000 ekor dari 13 kecamatan di Boyolali,” terangnya kepada Solopos.com, di sela-sela menghadiri Panen Sapi Asosiasi Peternak Sapi Boyolali (Aspin) di Pilangsari, Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, Senin siang.

Meninjau tren tahun-tahun sebelumnya, stok sapi untuk kurban dari Boyolali juga dikirim ke berbagai kota lain. Dia membantah adanya rayonisasi jual beli sapi, termasuk dalam momen kurban.

Advertisement

Meskipun demikian, Dwi mengakui Boyolali masih mengejar target menyediakan stok sapi.

“Ditarget provinsi sampai 2014 harus ada 100.000 ekor. Saat ini sudah 90.000-an, jadi kami optimistis tercapai jika semua cara berternak sesuai dan bagaimana memotivasinya,” tukasnya.

Dia menyambut positif upaya Aspin dalam berkontribusi meraih target tersebut. Dia pun berharap metode penggemukan sapi Aspin diserap oleh peternak lain.
“Sebelum-sebelumnya penggemukan sapi membutuhkan enam bulan, tapi Aspin menggunakan teknologi sehingga ada percepatan tiga menjadi tiga bulan. Dari pantauan kami ini positif, rekan-rekan Aspin tak ada yang menunggak bertanggung jawab terhadap kredit,” tandasnya.

Advertisement

Dwi menerangkan pembibitan sapi oleh Aspin mulai terlihat. Dalam acara panen tersebut, Aspin pun dijelaskannya menerima perguliran kredit Rp1,6 miliar untuk pembibitan.

Menurutnya, mainset peternak mulai berubah. Jangka panjang mulai mereka pikirkan ditandai dengan perbaikan manajemen serta kepedulian pemeliharaan sapi induk.

Ketua Aspin, Suparno menjelaskan perguliran kredit setahun silam dimulai oleh tiga kelompok, dengan nominal Rp500 juta.

“Saat ini sudah 35 kelompok. Ada stimulan program KKP [KKP-E atau kredit ketahanan pangan dan energi] untuk 11 kelompok senilai Rp6,7 miliar dan KUPS [kredit usaha pembibitan sapi] Rp5,8 miliar untuk dua kelompok. Semua keuntungan rata-rata Rp500.000 per ekor/bulan,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif