Soloraya
Minggu, 22 September 2013 - 14:25 WIB

TELAGA TIMBANG WONOGIRI : Warga Usulkan Telaga Dikeruk

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di permukaan Telaga Timbang di Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri pekan lalu. Telaga seluas lebih dari 1 hektare dan kedalaman 2 meter itu kini kering, hanya sebagian kecil saja air yang tersisa. (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)


Warga melintas di permukaan Telaga Timbang di Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri pekan lalu. Telaga seluas lebih dari 1 hektare dan kedalaman 2 meter itu kini kering, hanya sebagian kecil saja air yang tersisa. (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI  — Warga di sekitar Telaga Timbang, Desa Pracimantoro, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri mengusulkan telaga seluas lebih dari 1 hektare itu dikeruk.

Advertisement

Telaga tersebut pada musim hujan bisa menampung air sampai ketinggian dua meter. Beberapa warga sekitar telaga memanfaatkan air telaga untuk mencuci dan kebutuhan lain.  Sementara pantauan Solopos.com, di lokasi setempat, pekan lalu, hanya sebagian kecil permukan telaga yang tertutup air. Itu pun ketinggiannya tidak sampai 30 sentimeter (cm). Sedangkan, sebagian besar dasar telaga mengering. Bahkan, kini tampak retak-retak atau nela.

Warga Dusun Tulangan, Desa Pracimantoro, Riyanto, saat ditemui wartawan, di lokasi setempat, pekan lalu, mengatakan Telaga Timbang memang cepat mengering sejak endapannya kembali tinggi. Untuk itu, dia berharap dasar telaga dikeruk. Dengan  pengerukan, dia yakin paling tidak saat musim kemarau air masih tersisa untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar.

“Biasanya kalau musim hujan, airnya digunakan warga di sekitar sini untuk mencuci. Ya terutama mencuci itu, ada juga yang dipakai untuk menyirami tanaman. Sekarang ya kering kerontang, tidak bisa diapa-apakan.”

Advertisement

Menurutnya, sebelum benar-benar kering warga biasanya memancing ikan yang ada dalam telaga. Sebelumnya, di awal musim hujan warga setempat sudah mengawali dengan menyebar bibit berbagai jenis ikan, seperti nila, tawes, dan taga. Namun, saat ini tidak ada yang bisa dilakukan. Sisa air yang hanya sedikit di sisi timur telaga pun tidak bisa digunakan lagi.

Menanggapi usulan itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Pracimantoro, Warsito, memastikan akan meneruskan usulan tersebut ke dinas atau instansi yang membidangi, seperti Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Dinas Pengairan Sumber Daya Energi (PESDM) Wonogiri, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri.

Warsito menjelaskan pada tahun 2009 Telaga Timbang pernah dikeruk. Pengerukan dibarengi dengan pembangunan talud.  “Tahun 2009 pernah mendapat dana pengerukan dan talud, dan telah dikeruk. Tapi karena endapan lumpur terlalu banyak sehingga kurang lebih tiga tahun ini endapan banyak lagi. Mengenai usulan masyarakat akan kami tindak lanjuti dengan mengajukan proposal ke instansi dan dinas terkait,” kata Warsito, saat dihubungi Solopos.com, akhir pekan kemarin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif