SOLOPOS.COM - Modifikasi mobil Daihatsu Hijet (Farid Syafrodhi/JIBI/Solopos)
Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa mobil Daihatsu Hijet tahun 1980 an adalah mobil yang sudah ketinggalan zaman dan penampilannya tidak futuristik. Namun di tangan Asbakdina, warga Karangpandan, Karanganyar, mobil Hijet yang dibelinya seharga Rp12 juta beberapa tahun yang lalu, itu disulap menjadi mobil yang komplit dengan fasilitas hiburan.
Sebut saja di mobil warna hitam miliknya itu, dia memasang televisi jumbo ukuran 32 inch di belakang jok depan. Televisi tersebut biasa dipakai Asbak, panggilan Asbakdina, untuk menonton film, tayangan berita dan karaoke.
“Saya memang punya cita-cita punya mobil yang full hiburan,” ujar Asbak saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (18/9/2013).
“Saya memang punya cita-cita punya mobil yang full hiburan,” ujar Asbak saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (18/9/2013).
Asbak bukan hanya memasang televisi di tengah. Dia mengganti spion kemudi di kabin depan dengan televisi 6 inci dan memasang layar televisi 12 inci di pintu samping. Agar kesan entertainmen-nya muncul, dia pun membuat minibar di kabin depan dan tengah. Dua unit bar akrilik yang digunakan untuk menempatkan botol dan gelas, dia pasang pada dasbor dan diapit dua jok depan.
Pemilik bengkel Asbak Otomotif, itu juga memasang sebuah sofa untuk menggantikan jok standar. Lantai pada mobil juga dilapisi karpet warna coklat.
“Untuk istirahat enak dan buat nongkrong juga enak,” papar Asbak yang mengerjakan sendiri semua modifikasi mobilnya itu.
Asbak terpaksa membongkar kabin belakang yang sebelumnya berisi jok kapasitas tiga orang untuk diganti dengan perangkat audio. Di kabin tersebut antara lain terdapat dua unit subwoofer JBL, dua vokal JBL dan dua speaker Altec. Sementara itu untuk perangkat dua unit power Cross Fire, satu unit power Xenon dan head unit Endwood dia pasang di kanan dan kiri jendela mobil.
Ia sengaja menutup jendela dengan peranti tersebut agar orang yang berada di dalam mobil bisa fokus menikmati hiburan meskipun sedang dalam perjalanan. Asbak mengatakan, dulu dia mengantungkan televisi 22 inci di atap mobil. Namun ternyata cara tersebut tidak efektif untuk menikmati entertainmen yang disediakan di mobil. Akhirnya dia menggantinya dengan ukuran 32 inch.
“Saya mengandalkan kenyamanan selama perjalanan. Jadi konsep mobil ini tidak langsung jadi, tapi terus berubah. Kalau dirasa ada perangkat yang tidak nyaman, akan saya ganti. Saya biasanya membuat sketch dulu, dicoba nyaman, baru saya bikin,” ujar Asbak.
Asbak justru lebih percaya diri dengan mengendarai mobil Hijet miliknya itu ketimbang mengendarai mobil entry level. Pasalnya ketika mengendarai mobil biasa, tidak banyak orang yang melirik mobilnya. Tapi ketika mengendarai Hijet, banyak orang yang terbelalak dengan fasilitas yang tersedia di dalam mobil. Bahkan beberapa orang yang ditemuinya di jalan sudah ada yang berminat untuk membelinya.
“Ada orang yang menawar Rp85 juta tapi tidak saya berikan,” papar Asbak yang tergabung dalam Hijet Lawu Community (HLC) tersebut.
Beberapa pekan lalu, mobil rakitan tahun 1986 itu menyabet juara sebagai Hijet Terceper, The Best Minibus, The Best Modifikasi Hijet, Hijet Tergaul dan menyabet Juara Umum
Kendaraan kesayangan Asbak itu juga memenangkan dua kategori dalam lomba modifikasi mobil di Hartono Lifestyle Mall, Solo Baru, beberapa waktu lalu. Dua kategori yang berhasil disabet yakni The Best Minibus dan The Best Daihatsu.
