Soloraya
Sabtu, 21 September 2013 - 16:40 WIB

PENJAMBRETAN KLATEN : Pura-Pura Tanya Alamat, Penjambret Rampas Rp500.000

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Solopos.com, KLATEN — Krisna Wijayanti, 42, warga RT 01/RW 002, Dusun Tukuman, Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten, menjadi korban penjambretan di jalan Planggu-Gaden, Kecamatan Trucuk, Sabtu (21/9/2013).

Advertisement

Dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan modus pura-pura bertanya sesuatu lalu merampas barang bawaan korban.

Kejadian itu bermula ketika korban yang seorang diri dari Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten menuju rumahnya melintasi kawasan Planggu sekitar pukul 14.00 WIB.
Begitu sampai di jalan tengah sawah yang sepi, tiba-tiba seorang pria megendarai sepeda motor Honda Megapro warna hitam memepetnya. Korban lalu menghentikan sepeda motornya karena pria tersebut mengaku hendak bertanya jalan menuju Cawas.

Namun begitu tangan korban menunjuk jalan yang dimaksud, tiba-tiba pria yang mengenakan helm dan kaus warna hitam serta bercelana pendek tersebut langsung menendang sepeda motor korban hingga nyaris terjatuh.

Advertisement

“Ketika akan terjatuh itu, tas milik korban langsung dirampas. Pelaku langsung melaju ke arah Wanglu. Sayangnya korban tidak sempat melihat plat nomor kendaraan milik pelaku,” ujar Kapolsek Trucuk, AKP. Teguh Yuwono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP. Nazirwan Adji Wibowo saat dihubungi Solopos.com.

Korban sempat berteriak minta tolong, namun tidak ada yang mendengar karena kondisi jalan sedang sepi. Guru wiyata bakti di sebuah SMP swasta di Wedi itu lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Trucuk bersama dengan suaminya, Waluyo.

Kepada polisi, korban menjelaskan tas warna hitam miliknya itu berisi dompet, surat-surat, STNK dan uang tunai Rp500.000.

Advertisement

Teguh menambahkan hingga kini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Berbekal keterangan yang dihimpun dari korban, dia mengaku akan mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penjabretan. Dia mengakui modus yang digunakan korban dengan berpura-pura bertanya alamat tersebut masih baru.

“Saya berharap warga bisa berhati-hati dan waspada saat berkendaraan seorang diri di jalanan yang sepi,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif