Solopos.com, BOYOLALI — Seorang jemaah calon haji (calhaj) Embarkasi Solo asal Banyumas meninggal di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (21/9/2013). Calhaj tersebut meninggal setelah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Solo.
Kasubbag Pengumpulan dan Pengolahan Data (Pulahta) PPIH Embarkasi Solo 2013, Roqi Setyawan, kepada Solopos.com, Sabtu, mengatakan calhaj tersebut adalah Palwadi bin Muhamad Zein. Lelaki berusia 69 tahun tersebut meninggal karena menderita penyakit jantung koroner.
“Jemaah adalah anggota kelompok terbang (kloter) 30. Ia datang bersama anggota kloter yang lain pada Jumat (20/9/2013) siang. Setelah tiba di asrama dan masuk kamar, ia mengeluhkan sesak di dadanya,” ujarnya.
Selanjutnya, tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) segera membawa Palwadi ke klinik untuk mendapatkan perawatan. Lelaki asal Jl. Karangkobar 42, Sokanegara, Purwokerto Utara, Banyumas tersebut sempat mendapat bantuan oksigen dari TKHI.
“Karena kondisi tidak membaik, TKHI lantas membawanya ke RSUD Dr. Moewardi. Namun, akibat sakit yang diderita, calhaj tersebut akhirnya meninggal dunia pada Sabtu pukul 02.30 WIB,” jelasnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Khaeruddin, ketika ditemui wartawan di Asrama Haji Donohudan, Jumat, mengatakan PPIH sebenarnya kesusahan membatasi jemaah calhaj yang berisiko tinggi (risti) untuk berangkat. Namun, secara prosedur, PPIH akan memberangkatkan calhaj yang layak terbang.
“Kami ini susah. Orang mau ibadah kok dihalangi. Tetapi, asalkan hasil pemeriksaan medis menunjukkan yang bersangkutan layak terbang, maka akan diterbangkan. Jika belum, akan ditunggu hingga kloter terakhir berangkat,” kata dia.
Pada Sabtu, 3 kloter diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka adalah jemaah calhaj kloter 29, 30 dan 31. Sesampainya di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, calhaj akan diinapkan di hotel-hotel di Madinah sebelum berangkat ke Mekah.