Soloraya
Sabtu, 21 September 2013 - 20:05 WIB

BENCANA KELAPARAN : Cadangan Beras Pemkab Wonogiri Tinggal 57,8 Ton

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Gudang beras Bulog (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, WONOGIRI — Cadangan beras Pemkab Wonogiri yang disimpan di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Surakarta tinggal 57,8 ton. Hal itu menyusul telah disetujuinya pengeluaran 42,2 ton beras untuk membantu 4.106 keluarga yang mengalami kekurangan beras.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, empat kecamatan, yakni Kecamatan Kismantoro, Manyaran, Pracimantoro, dan Paranggupito, mengajukan bantuan beras bagi 4.106 keluarga. Ribuan keluarga itu tersebar di 11 desa/kelurahan. Bantuan beras diusulkan karena beberapa penyebab, yakni faktor kekeringan atan kekurangan air bersih, bencana, dan kemiskinan.

Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta, Edhi Rizwan, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (21/9/2013), mengatakan pada Jumat (20/9/2013) pihaknya telah menerima surat Plt Sekda Wonogiri, Suharno, untuk mengeluarkan 42,4 ton dari total 100 ton cadangan beras Pemkab yang disimpan di Gudang Bulog.

“Untuk Pemkab Wonogiri sudah saya tanda tangani pengeluaran DO-nya. Karena itu hak kabupaten, jadi langsung kami penuhi,” ungkap Edhy.

Advertisement

Dengan berkurangnya sebagian cadangan beras itu, maka kini Bulog hanya menyimpan 57,8 ton beras cadangan Pemkab Wonogiri. Ditambah cadangan beras yang disimpan Pemkab sendiri, yang tersisa 21,5 ton, maka Pemkab kini masih memiliki 79,3 ton beras.

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Intensifikasi Pangan, Tiningsih, mewakili Plt Kepala Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri, Bambang Haryadi, mengatakan dengan sisa cadangan beras yang tersedia, pihaknya harus berhemat menggunakan cadangan beras yang tersedia. Disinggung mengenai prediksi lama musim kemarau bakal terjadi, Tiningsih mengaku belum mendapat informasi soal itu. Namun, jika musim kemarau masih berlanjut, dia yakin akan ada lebih banyak lagi permintaan bantuan beras.

“Sejauh ini belum ada rencana pengadaan cadangan beras tambahan. Jadi yang tersisa sekarang harus kami atur sedemikian rupa, agar mencukupi,” kata Tiningsih.

Advertisement

Sementara itu, ditanya mengenai kondisi surplus beras sebanyak 180.000 ton pada akhir Juli tahun ini, dia menyadari surplus beras itu tidak semuanya beredar di Wonogiri. Sebagian petani memilih menjualnya ke luar daerah. Dan, soal itu pihaknya tidak bisa memantau. Tiningsih melanjutkan surplus beras juga bukan bukan berarti di Wonogiri semua penduduk yang mencapai lebih dari 1 juta jiwa bisa mengakses beras dengan mudah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif