Lifestyle
Kamis, 19 September 2013 - 23:23 WIB

MENSTRUASI : Hadapi Nyeri Haid dengan Olahraga

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pickadeal.gr)

Solopos.com, SOLO — Sekumpulan gangguan yang muncul menjelang datangnya menstruasi bisa sangat menyiksa sebagian wanita. Padahal deraan gangguan yang lazim disebut premenstrual syndrome atau populer dengan singkatan PMS itu bisa dihadapi dengan olahraga.

Advertisement

Dokter RS Kasih Ibu Solo Dewi Purnamaningsih Pribadi Sosiawati kepada Solopos.com, Selasa (17/9/2013), mengklasifikasikan 4 jenis nyeri haid yang umum dialami wanita subur. Pertama, nyeri biasa yang masih dapat bekerja secara normal. Kedua, nyeri yang mengharuskan perempuan beristirahat dan minum obat pereda rasa sakit. Ketiga istirahat yang cukup dan datang ke dokter. Keempat, harus dilakukan rawat inap rumah sakit.

Dewi menyarankan kepada perempuan yang masih produktif secara seksual untuk lebih rutin berolahraga. Beberapa olahraga yang untuk meminimalisasi rasa nyeri adalah dengan jalan cepat selama 30 menit, lari santai, berenang, yoga, aerobik, bahkan menari. “Semua aktivitas olahraga ini membuat gembira. Apalagi menari, teratur, indah dan membuat nyaman.”

Instruktur yoga dan pemilik studio yoga Narolu, Elisabeth Asih, menerangkan prinsip gerakan yoga adalah memperlancar peredaran darah. Untuk itulah, salah satu gerakan yoga dapat menghilangkan nyeri haid. “Bisa dilakukan tiga kali sepekan secara rutin. Jangan yoga hanya saat rasa sakit, karena yoga bukan obat. Yoga lebih bersifat nglambari atau mengantisipasi sebelum datangnya rasa nyeri haid,” kata Asih.

Advertisement

Dengan latihan pernapasan, lanjut dia, pikiran dapat fokus untuk mengalirkan oksigen ke daerah yang sakit, salah satunya di daerah perut. Hal ini efektif untuk meredakan nyeri haid. Selain itu, juga untuk memijat organ-organ tubuh dalam yang tak bisa dipijat dengan tangan. “Pijatan pada organ dalam tentu sangat baik. Salah satunya pijatan pada ginjal, agar lebih optimal dalam mengeluarkan racun pada tubuh,” ujar Asih.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif