News
Selasa, 17 September 2013 - 16:15 WIB

TRANSPORTASI PELAJAR : “Kebutuhan Bus Sekolah Mendesak”

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Solopos.com, SOLO--Masih maraknya pelajar yang terjaring razia kendaraan bermotor beberapa hari lalu melambungkan kembali wacana pengadaan bus sekolah. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo menilai keberadaan bus sekolah penting untuk menekan angka pelanggaran kendaraan bermotor di kalangan pelajar.

Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Selasa (17/9/2013), mengatakan tingkat pelanggaran yang mencapai 277 dalam tiga hari razia Satlantas menunjukkan masih tingginya ketergantungan siswa dengan kendaraan bermotor. Menurutnya, penyediaan angkutan khusus bagi siswa menuju sekolah menjadi solusi cerdas menyikapi pelanggaran tersebut.

Advertisement

“Entah itu bus sekolah, yang penting ada angkutan khusus agar siswa tidak nekat bawa motor,” ujarnya.

Etty mengaku telah beberapa kali beraudiensi dengan Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) untuk realisasi wacana tersebut.

Namun pihaknya mengakui belum ada titik terang dalam pengadaan bus sekolah. Saat ini, dirinya hanya bisa mendorong penyediaan angkutan umum yang nyaman dan tepat waktu. “Kami harap angkutan yang sudah ada seperti BST (Batik Solo Trans) ditambah kualitasnya,” ucap dia.

Advertisement

Etty menambahkan, pembedaan jam berangkat sekolah selama ini diklaim cukup menunjang siswa dalam mengakses kendaraan umum. Pihaknya belum merasa perlu mengkaji ulang kebijakan tersebut untuk meminimalisasi penggunaan kendaraan bermotor.

Sebagaimana diketahui, jam berangkat SD ditetapkan pukul 07.30 WIB, SMP pukul 07.00 WIB serta SMA pukul 06.30 WIB. “Jalan dulu seperti itu. Belum perlu ada revisi,” kata dia.

Sosialisasi

Advertisement

Untuk menekan pelanggaran berkendara, saat ini pihaknya memilih meningkatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kota Bengawan. Etty mengatakan, sejauh ini baru ada 11 sekolah yang ditunjuk untuk menjadi percontohan penerapan tertib lalu lintas.

“Masih ada sekolah yang belum terpapar informasi secara optimal. Kemarin Pak Wali bersedia keliling untuk menjadi pembina upacara. Salah satunya akan disampaikan soal tertib lalu lintas,” ucap Etty.

Sementara itu, Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, menyampaikan pengadaan bus sekolah belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Sebagai gantinya, Pemkot bakal menyeriusi penambahan koridor BST hingga sembilan untuk menjangkau seluruh trayek di Solo.

“Pengadaan bus sekolah dimungkinkan jika koridor BST telah terpenuhi,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif