Jogja
Senin, 16 September 2013 - 23:00 WIB

Radar Bandara Adisutjipto Mati, Penerbangan Dipandu Manual

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi Bandara Adisutjipto. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Foto ilustrasi Bandara Adisutjipto. Radar bandara sempat mati dan penerbangan dipandu secara manual. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Harianjogja.com, JOGJA-Sistem radar Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta sempat terganggu pada 06.43 WIB hingga 07.15 WIB, Senin (16/9). Kondisi tersebut membuat lima penerbangan yang berangkat yang datang di jam tersebut harus dipandu secara manual oleh petugas atau tidak menggunakan radar.

Advertisement

Distric Manager Air Traffic Control Section Bandara Adisutjipto, Bagio, menjelaskan, gangguan tersebut bukan dikarenakan oleh radar bandara yang mati.

Menurut dia, radar sebenarnya masih berputar normal. Tetapi memang terjadi gangguan pada penyuplai data ke monitor komputer yang dipantau petugas pengatur lalu lintas penerbangan.

“Ada yang tidak normal pada monitor. Monitor itu hang, tahu-tahu mati,” jelasnya, Senin (16/9/2013).

Advertisement

Dia menjelaskan, akibat monitor yang terganggu tersebut, data Primary Surveilance Radar (PSR) dan Secondary Surveilance Radar (SSR) tidak dapat ditampilkan di layar monitor. Sistem radar kembali normal setelah monitor di restart sekitar 30 menit.

“Sebenarnya hanya gangguan saja dan bukan dalam keadaan rusak parah, kita atasi dengan cara di restart saja sudah normal lagi,” jelas dia.

Dia menambahkan, sesuai prosedur yang ada, maka ketika terjadi gangguan pada sistem tersebut, pesawat yang datang maupun pergi akan di pandu secara manual sehingga operasional tetap normal.

Advertisement

Lima penerbangan yang harus dipandu secara manual karena gangguan tersebut terdiri dari tiga pesawat datang yakni Lion Air 521 dari Banjarmasin, Garuda Indonesia 251 dari Denpasar dan Garuda Indonesia 202 dari Jakarta.

Sementara pesawat yang berangkat pada saat sistem radar terganggu yakni AirAsia 8441 tujuan Denpasar dan AirAsia 7559 tujuan Jakarta. Meski, dipandu secara manual, namun kedatangan dan pemberangkatan pesawat tidak mengalami penundaan.

“Kami sudah punya prosedur pemanduan tanpa radar sehingga operasional tetap normal dan tidak ada penundaan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif