News
Senin, 16 September 2013 - 18:53 WIB

PENDIDIKAN TINGGI : Tak Bisa Berbahasa Indonesia, UNS Siap Pulangkan Mahasiswa Asing

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo siap mencoret dan memulangkan setiap mahasiswa asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Pasalnya penguasaan Bahasa Indonesia menjadi syarat mutlak bagi mahasiswa asing yang diterima di UNS. Selain itu, proses perkuliahan reguler di UNS menggunakan pengantar Bahasa Indonesia.

Hal itu disampaikan Rektor UNS, Ravik Karsidi, saat mengisi sambutan dalam acara Orientasi Mahasiswa Asing Baru di gedung Rektorat UNS, Senin (16/9/2013).
Kebijakan tersebut, tegas Ravik, diterapkan UNS agar 39 mahasiswa asing dari 20 negara tersebut benar-benar memanfaatkan kesempatan belajar di UNS. Bahkan, pihaknya pernah memulangkan beberapa mahasiswa asing yang tidak serius kuliah di UNS.

Advertisement

“Kalau di sini hanya mau main dan tidak serius akan kami pulangkan,” tegasnya.

Terkait perkuliahan mahasiswa asing tersebut, lanjutnya, akan mengikuti kuliah bersama mahasiswa reguler sehingga penguasaan Bahasa Indonesia bisa mempermudah dalam mengikuti perkuliahan dan berkomunikasi.

Sementara itu, Kepala Internasional Office (IO) UNS, Taufiq Al Makmun, mengatakan program matrikulasi Bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing akan dilakukan selama enam bulan hingga satu tahun dalam enam level di mana setiap level ada 21 pertemuan. Sesuai prosedur, seluruh beasiswa asing di UNS disalurkan melalui IO.

Advertisement

“Beasiswa bisa dihentikan jika ada mahasiswa asing yang tidak lulus matrikulasi Bahasa Indonesia,” tegasnya.

Sedangkan bagi mahasiswa yang lulus program matrikulasi diperbolehkan mengambil Satuan Kredit Semester (SKS) untuk mengikuti perkuliahan dengan mahasiswa reguler.

Menurut Ravik, mayoritas mahasiswa asing yang diterima di UNS ingin mempelajari budaya, mengikuti kuliah reguler di UNS dan memperlajari Bahasa Indonesia.

Advertisement

“Bagi mahasiswa asing yang ingin belajar seni budaya dapat dilibatkan di Institut Javanologi sebagai pusat kajian budaya Jawa. Awalnya memang mereka belajar budaya dulu, kemudian ada yang mengambil S-1, S-2 atau S-3,” papar Ravik.

Sebanyak 39 mahasiswa asing tersebut diterima di UNS melalui beberapa program seperti beasiswa dari Islamic Dvelopment Bank (IDB), Kementerian Negara Berkembang (KNB), Darmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Pasiad, swadana, UNS Scholarship, CIMSA dan International Association of Student in Agriculture and Related Sciences (IAAS).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif