News
Senin, 16 September 2013 - 05:15 WIB

JOKOWI CAPRES : Ini Dia 6 Kandidat Cawapres Pendamping Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Ada yang tersisa dari Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu. Resminya, Rakernas itu menghasilkan 17 butir rekomendasi sebagaimana dibacakan Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani saat penutupan acara.

Nyatanya, selain hasil Rakernas yang telah dibacakan Puan dalam penutupan acara di Econvention, Ecopark, Ancol, Jakarta, Sabtu malam lalu itu, kini beredar 6 nama calon cawapres pendamping Jokowi. Nama-nama itu diusulkan sejumlah ketua DPD dan DPC PDIP di arena Rakernas III PDIP.

Advertisement

Kendati resmi dikemukakan DPP PDI Perjuangan maupun otoritas Rakernas, penetapan nama Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) belum pasti, nyatanya kini kalangan partai benteng moncong putih sibuk menimang-nimang nama calon wakil presiden (cawapres). Politikus senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno memaparkan keenam nama itu di hadapan wartawan Jakarta, Jumat (13/9/2013) lalu.

Mulai dari nama pertama…

Pramono Anung

Pramono Anung (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Dari seputaran pusat kekuasaan PDI Perjuangan, setidaknya ada 3 nama disebut para Ketua DPC dan DPD dalam Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu, sebagai tokoh yang layak maju bersama-sama Joko Widodo ke pentas Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Salah satunya adalah wakil ketua DPR dari unsur PDI Perjuangan, Pramono Anung.

Pram —sapaan akrabnya— lahir di Kediri, Jawa Timur, 11 Juni 1963. Lelaki 50 tahun ini pernah menjabat wakil sekretaris jenderal DPP PDIP periode 2000-2005, lalu Sekretaris Jenderal DPP PDIP periode 2005-2010.

Nama ke-2…

Advertisement

Puan Maharani

Puan Maharani (JIBI/Solopos/Maulana Surya)

Figur kedua dari seputaran pusat kekuasaan PDI Perjuangan yang disebut para Ketua DPC dan DPD dalam Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu, adalah Puan Maharani. Ia adalah ketua DPP PDIP yang membidangi politik sekaligus ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR. Ia juga putri tunggal mendiang Ketua MPR Taufik Kiemas dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Puan—demikian ia akrab disapa—lahir di Jakarta, 6 September 1973, sebagai anak ketiga Megawati. Merdeka.com mencatat Puan baru diperkenalkan Megawati kepada publik sebagai penerusnya dalam kampanye di Jawa Timur, beberapa tahun lalu. Selanjutnya kariernya sebagai elite PDI Perjuangan segera melesat ke puncak kekuasaan.

Nama ke-3…

Advertisement

Muhammad Prananda Prabowo

Prananda Prabowo (Detikcom/Istimewa)

Figur ketiga dari pusat kekuasaan PDI Perjuangan adalah Prananda Prabowo, putra kedua Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ia kakak Puan Maharani dari ayah berbeda. Ia adalah anak kedua Megawati bersama Lettu (Penerbang) Surindro Supjarso.

Portal aneka berita Detikcom menjulukinya The Mysterious Man karena kerap disebut-sebut elite PDI Perjuangan namun kelewat jarang terlihat di hadapan publik. Oleh kalangan dekatnya, ia dipanggil Mas Nanan atau Uweng dan dianggap sebagai sosok yang cerdas, sangat ahli soal Sukarnoisme, ramah, rendah hati, merakyat, tapi tidak suka publisitas dan sangat pendiam.

Selama ini, lelaki kelahiran 23 April 1970 ini hanya dikenal kalangan awak media massa sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi DPP PDI Perjuangan yang biasa disebut juga Situation Room PDI Perjuangan. Ia kali pertama muncul di hadapan publik saat Megawati mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali. Selebihnya, ia hanya diketahui sebagai penyusun sejumlah pidato politik Megawati.

Sebelum disebut namanya para Ketua DPC dan DPD dalam Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu, nama Nanan menurut ensiklopedia online Wikipedia, kerap dibicarakan pencinta Bung Karno sebagai figur penerus Marhaenisme. Laman Seruu.com, 2010 lalu, bahkan mencatat adik Megawati, Guruh Soekarnoputra, mendukungnya duduk sebagai Sekjen PDI Perjuangan.

Nama selanjutnya…

Advertisement

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto (Rachman/JIBI/Bisnis)

Selain nama-nama dari lingkar dalam PDI Perjuangan, ada pula nama dari eksternal PDI Perjuangan yang turut disebut oleh para Ketua DPC dan DPD dalam Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu. Sebagian di antara mereka, bahkan disebut-sebut sudah melakukan lobi politik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto yang juga pernah berpartner dengan Megawati sebagai calon presiden dalam Pilpres 2009 adalah salah satunya. Letnan jenderal purnawirawan ini adalah anak begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo yang lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, anak Presiden Soeharto, namun biduk rumah tangga mereka berakhir tidak lama setelah Soeharto mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia.

Selain sebagai politisi, Prabowo dikenal sebagai mantan Danjen Kopassus, mantan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mantan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), dan pengusaha. Hingga kini, ia tetap merupakan figur utama Partai Gerindra. Dalam Pilpres mendatang.

Nama berikutnya

Advertisement

Pramono Edhie Wibowo

Pramono Edhie Wibowo (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Nama lain dari luar lingkar dalam PDI Perjuangan yang sempat disebut para Ketua DPC dan DPD dalam Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu adalah Jenderal (Pur) Pramono Edhie Wibowo yang kini adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat sekaligus peserta konvensi calon presiden (capres) partai itu. Sebelum konvensi itu bergulir, Pramono sempat ramai diberitakan dilirik Partai Golkar sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Aburizal Bakrie (Ical) yang dimajukan sebagai capres.

Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang, Jawa Tengah, 5 Mei 1955, dari pasangan Sunarti Sri Hadiyah dan Sarwo Edhie Wibowo, salah satu tokoh utama dalam penumpasan PKI pada tahun 1965. Ia juga saudara kandung Kristiani Herrawati, yang sebagai ibu negara Indonesia lebih kondang dengan sapaan Ani Yudhoyono.

Sebagai tentara, Pramono juga pernah menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD seperti Prabowo Subianto. Namun pada puncak karier sebelum purnatugas, ia menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Megawati.

Terakhir…

Advertisement

Mohammad Mahfud

Mahfud M.D. (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. juga sempat disebut para Ketua DPC dan DPD dalam Rakernas III PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat-Minggu (6-8/9/2013) lalu. Lelaki yang lahir dengan nama Mohammad Mahfud di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957, ini sempat diundang Partai Demokrat mengikuti konvensi calon presiden dari partai itu namun menolak.

Mahfud MD, menurut catatan Merdeka.com, pada mulanya dikenal publik sebagai dosen berstatus pegawai negeri sipil di almamaternya, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Jogja. Setelah gelar doktor diraihnya dari Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, 1993, karier Mahfud kian cemerlang. Selain berkarya di lingkup akademik, ia masuk jajaran birokrasi eksekutif tingkat pusat setelah didaulat menjadi Pelaksana Tugas Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM pada tahun 1999, dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM yang membidangi produk legislasi urusan HAM pada tahun 2000.

Pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Mahfud masuk dalam Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Pertahanan. Jabatan itu ia sandang setelah menolak tawaran Gus Dur menjabat sebagai Jaksa Agung. Selain menjadi Menteri Pertahanan, Mahfud sempat pula merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM setelah Yusril Ihza Mahendra diberhentikan Gus Dur.

Di era selanjutnya, Mahfud terpilih menggantikan hakim Konstitusi Achmad Roestandi yang memasuki masa purna tugas. Selanjutnya, pada pemilihan Ketua Mahkamah Konstitusi, yang berlangsung terbuka di Ruang Sidang Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Agustus 2008, Mahfud terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011 menggantikan ketua sebelumnya, Jimly Asshiddiqie.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif