Soloraya
Sabtu, 14 September 2013 - 01:20 WIB

PEMBANGUNAN DESA : ADD Urung Cair, Desa di Wonogiri Sibuk Cari Talangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Belum cairnya dana alokasi khusus (ADD) Tahap I di 14 desa, membuat pemerintah desa terpaksa mencari dana talangan.

Ada yang menggunakan kas desa, ada yang pinjam sana sini, ada pula yang merogoh uang pribadi kepala desa (kades) atau perangkat desa demi menjamin kegiatan desa tetap berjalan.

Advertisement

Salah satu desa yang belum menerima pencairan ADD Tahap I senilai 30% dari total ADD tahun 2013 adalah Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah.

Kepala Desa (Kades) Ngambarsari, Fitri Hanani, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (13/9/2013), mengaku sudah mengirimkan berkas permohonan pencairan ADD sejak pertengahan Juli. Namun hingga saat ini, ADD tahap I untuk bulan Januari-Juni belum juga cair.

Dampaknya, dirinya pun terpaksa mencari dana talangan, termasuk memakai uang pribadi. Menurut Fitri, ADD selama ini menjadi sumber dana utama kegiatan dan operasional desa. Seperti untuk biaya listrik, biaya air, dan kelengkapan surat-surat desa.
“Operasional desa ya harus tetap jalan. Jadi ya terpaksa cari talangan. Uang pribadi juga sering keluar. Haru dilakukan, asalkan pemerintahan bisa tetap jalan,” ungkap dia.

Advertisement

Fitri menambahkan belum terpenuhinya persyaratan untuk mencairkan ADD bukanlah hal yang disengaja. Menurutnya, hal itu lantaran ada masalah hukum yang melilit pejabat sekretaris desa (sekdes). Akhirnya, berbagai urusan laporan pertanggung jawaban kegiatan sepanjang akhir 2012 berantakan.

Sementara, sosok pengganti masih memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang dihadapi sekdes tersebut. Untuk itu, Fitri sebenarnya berharap Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) memberi pengecualian pada kasus di desanya. Pasalnya, ADD sangat dibutuhkan untuk kelangsungan pemerintahan di desa.

Hal senada disampaikan Kades Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Sundari. Dia mengaku keterlambatan pencairan ADD tahap I membuat berbagai cara dilakukan, termasuk mencari dana talangan. Beruntung, pihaknya masih memiliki kas desa yang bisa sedikit membantu kebutuhan dana operasional. Sementara untuk sebagian gaji perangkat desa, menurutnya, tidak ada masalah, sebab gaji itu diperoleh dari lelang bengkok.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif