SOLOPOS.COM - Ilustrasi telepon (Kelik Taryono/JIBI/Bisnis)
Solopos.com, SEMARANG — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menyatakan sampai sekarang masih ada 2.000 desa di Indonesia yang belum terlayani fasilitas telepon.
Kepala Sub Bidang Direktorat Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) Kemenkominfo, Marvels Situmorang, mengungkapkan 2.000 desa itu sebagian besar berada di daerah pulau di Provinsi Papua dan Maluku.
”Kalau desa-desa di seluruh Jawa, termasuk Jawa Tengah semua sudah ada fasilitas telepon. Kami segera menuntaskan permasalahan 2.000 desa ini,” katanya kepada wartawan pada Workshop Apresiasi Kreativitas Universal Service Obligation (Akuso) 2013 di Hotel Dafam, Kota Semarang, Rabu (11/9/2013).
Untuk penyediaan telekomunikasi di wilayah pedesaan ini, lanjut dia, Kemenkominfo telah membentuk Badan Layanan Umum (BLU) yakni Balai Telekomunikasi dan Informatika Pedesaan (BTIP).
BTIP yang dibantuk pada 2006 dan pada 2009 berubah menjadia Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) sampai sekarang telah memasang sebanyak 68.000 fasilitas telepon umum di desa.
”Dari jumlah total 70.000 desa yang ada di Indonesia, 68.000 desa sudah ada fasilitas telepon umum, jadi tinggal 2.000 desa,” bebernya.
Lebih lanjut dia, Marvels, menyatakan pemasangan fasilitas telepon umum di pedesaan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemerataan telekomunikasi.
Dengan adanya telekomunikasi ini dapat mendukung pemerataan hasil pembangunan, karena masyarakat terpencil yang selama ini tidak tersentuh dengan dunia luar bisa berkomunikasi.
”Pemerintah melalui BP3TI telah mencanangkan program Universal Service Obligation [USO] atau Kewajiban Pelayanan Universal [PKU] untuk mengatasi kesenjangan telekomunikasi dan digital,” jelasnya.
Dia menambahkan ada 14 program USO/KPU antara lain, desa dering (mempunyai layanan telepon dan SMS), desa pinter (punya internet), dan pusat layanan internet kecamatan (PLIK).
Insetyonoto/JIBI/Solopos