Lifestyle
Kamis, 12 September 2013 - 00:30 WIB

Berikan Pendidikan Seks Sesuai Umur Anak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, SOLO--Saat ini pendidikan seks mulai diberikan kepada anak sejak dini. Namun bagaimana memberikan pendidikan seks, harus disesuaikan dengan umur anak.

Pendapat itu disampaikan pengamat pendidikan yang juga Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd. Ia mengungkapkan meski masih menjadi siswa SD dan SMP, pendidikan seks memang sudah harus diberikan. Tapi pihak yang memberikan pendidikan seks, harus tahu bagaimana cara memberikan pendidikan seks, sesuai umur anak.

Advertisement

“Pengemasan atau cara penyampaian materi harus tepat sesuai usia dan perkembangan anak. Jangan sampai pendidikan seks disampaikan secara vulgar kepada anak kecil,” katanya saat ditemui Koran O di ruang kerjanya, Rabu (11/9/2013).

Pihak pemberi pendidikan seks, katanya, harus tahu sejauh mana kemampuan anak mengolah materi pendidikan seks yang akan disampaikan. Pemahaman soal seks sejak dini perlu dilakukan agar anak tahu bagaimana ia harus menjaga diri, mengatur diri dan memosisikan dirinya secara tepat.

Selain itu, katanya, meskipun sesuatu itu benar dan penting untuk diketahui, cara mendapatkan sesuatu itu harus tepat dan sesuai dengan norma etika dan kepatutan yang berlaku di masyarakat. Menurutnya, menanyakan ukuran alat kelamin dan payudara melalui kuesioner kepada siswa SD dan SMP tidaklah tepat. Pasalnya hal itu tidak memperhatikan norma kepatutan yang selama ini berlaku di masyarakat.

Advertisement

Tidak bisa dipungkiri, terangnya, masyarakat Indonesia masih menganggap pertanyaan itu sebagai hal tabu. Alhasil ketika hal itu ditanyakan melalui kuesioner, menimbulkan polemik di masyarakat. Seharusnya, jika memang sangat diperlukan oleh dinas terkait, pertanyaan itu dilakukan secara tertutup oleh pihak yang ahli dan terjamin kerahasiaannya. Misalnya ada tim khusus yang ditugaskan. Adanya tim ahli juga bertujuan untuk menjamin keakurasian data.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif