Soloraya
Rabu, 11 September 2013 - 15:46 WIB

KENAIKAN HARGA KOMODITAS : Setelah Kedelai, Giliran Harga Susu Ikut Naik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi proudksi susu (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN--Setelah harga kedelai di pasaran melambung, kini giliran harga susu sapi di Jatinom ikut naik. Kenaikan itu terjadi menyusul pabrik susu yang menaikkan harga belum lama ini.

Sekretaris Koperasi Unit Desa (KUD) Jatinom, Sutomo, mengatakan kenaikan harga itu mulai terjadi pada Selasa (10/9). Harga susu susu sapi murni di tingkat pengecer naik Rp500/ liter menjadi Rp4.000/ liter. Sebelumnya, harga susu sapi murni di tingkat pengecer adalah Rp3.500/ liter.

Advertisement

“Kenaikan harga susu sapi di tingkat pengecer disebabkan tambahan beban harga dari pabrik,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/9/2013). Dia juga tidak mengetahui apakah melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar mempengaruhi harga susu ataukah tidak.

Meski demikian, menurutnya, kenaikan harga susu itu tidak berpengaruh terhadap minat konsumen untuk membeli susu. Setiap hari, KUD Jatinom menerima stok susu dari 15 kelompok ternak sapi perah di Jatinom dan sekitarnya.

Selama harga susu naik, pihaknya juga menaikkan harga beli susu sapi pada kelompok ternak senilai Rp150/liter. Rata-rata, 15 kelompok ternak itu total menyetorkan susu sapi murni hingga 7.000 liter.

Advertisement

Dari jumlah itu, sekitar 90% susu sapi murni disetorkan ke pabrik susu yang ada di Jakarta. Sedangkan, 10% sisanya dikonsumsi oleh masyarakat, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual. “Namun, pengiriman susu ke Jakarta biasa kami kirim dua hari sekali,” imbuhnya.

Selama musim kemarau ini, sambungnya, kuantitas produksi susu sapi tidak jauh berbeda dibandingkan saat musim penghujan. Namun, kualitas susu yang dihasilkan dari sapi sedikit mengalami penurunan. Kualitas yang dimaksud adalah total solid (TS) atau angka kekentalan dari susu.

“Ada sedikit mengalami penurunan kualitas susu saat ini, namun tidak begitu berpengaruh karena masih di atas TS yang ditetapkan pabrik,” paparnya. Semakin tinggi TS, kualitas susu akan semakin bagus. Harga belinya pun juga akan semakin tinggi.

Advertisement

Rata-rata, TS susu sapi yang diterima KUD Jatinom adalah 11%. Saat ini, TS terendah ada pada tingkat 9,9%, sedangkan tertinggi 11,48%. Untuk TS 9,9%, KUD Jatinom membayar kepada kelompok ternak Rp2.996/liter. Sedangkan, untuk TS 11,48% dibeli dengan harga Rp3.386/liter. Uang yang dibayarkan itu sudah termasuk fee untuk kelompok ternak Rp30/ liter.

Lebih lanjut, Sutomo yang juga ketua kelompok peternak sapi perah Maju Makmur, Krajan, Jatinom itu mengatakan makanan menjadi faktor utama penentu TS susu. “Selain harus diberi pakan seperti rerumputan, sapi juga harus diberi konsentrat berkualitas agar terpenuhi unsur proteinnya,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif