Lifestyle
Rabu, 11 September 2013 - 00:11 WIB

Inilah Tips Memilih Tempat Bersalin

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi ibu melahirkan (JIBI/dok)

Memilih tempat melahirkan bukanlah hal yang gampang bagi seorang wanita. Sebab, tempat yang aman dan nyaman memberikan dampak positif dalam melancarkan proses kelahiran. Tak heran karenanya jauh-jauh hari sebelum hari perkiraan lahir (HPL), sudah terbayang beberapa pilihan tempat yang paling tepat untuk melahirkan sang jabang bayi.

Ada para wanita yang merasa nyaman melahirkan di rumah sakit sementara banyak pula yang menginginkan melahirkan di rumah bersalin. Lantas apa yang membuat mereka membuat pilihan tersebut. Yuk simak penuturan para calon ibu ini.

Advertisement

Meski tengah hamil lima bulan, Devi, 23 tetap nampak bersemangat. Tak sedikit pun rasa lelah terpancar di wajah karyawan swasta itu. Bibirnya yang dipoles lipstik merah menyala tetap membentuk sebuah senyum ramah ketika menyapa setiap tamu yang datang.
“Meski ini baru kelahiran pertama, untungnya tidak membuat saya kepayahan. Mual-muntah pun tidak. Semuanya biasa-biasa saja. Makan tetap banyak. Hahaha,” ujarnya ketika dijumpai solopos.com, Senin (9/9/2013) sore.

Meski tidak berpantang makan apa pun namun Devi mengaku tetap mengontrol makanannya. Sayur dan buah diperbanyak supaya calon bayi tak kekurangan nutrisi. Vitamin dari dokter pun selalu rajin ia konsumsi tiap hari. “Agar proses melahirkan lancar, saya dan bayi harus selalu sehat. Itulah sebabnya makanan bergizi selalu saya konsumsi,” tuturnya.

Advertisement

Meski tidak berpantang makan apa pun namun Devi mengaku tetap mengontrol makanannya. Sayur dan buah diperbanyak supaya calon bayi tak kekurangan nutrisi. Vitamin dari dokter pun selalu rajin ia konsumsi tiap hari. “Agar proses melahirkan lancar, saya dan bayi harus selalu sehat. Itulah sebabnya makanan bergizi selalu saya konsumsi,” tuturnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terakhir di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah, dengan penuh kelegaan Devi menuturkan tidak ada masalah pada kehamilannya. Oleh karenanya calon ibu ini optimistis bisa melahirkan secara normal di rumah bersalin. Bagi Devi melahirkan di rumah sakit tidak masuk dalam bayangannya karena menurutnya RS hanya untuk persalinan berisiko tinggi.

“Karena kondisi saya dan bayi sehat, akan lebih nyaman kalau proses melahirkannya di rumah bersalin. Menggunakan jasa bidan saja cukup. Selain murah menurut saya rumah bersalin itu juga lebih nyaman dibandingkan RS,” tuturnya.

Advertisement

“RS itu bagi saya hanya untuk orang sakit. Jadi sangat tidak nyaman kalau melahirkan di sana. Ibu hamil itu kan tidak sakit. Masak ya kalau periksa harus sama-sama dengan orang sakit. Yah, walau tempatnya periksanya beda tapi kan jalan masuknya sama. Itu yang bikin saya tidak nyaman dan memicu pikiran macam-macam,” ujarnya.

Kontrol kehamilan di rumah bersalin dengan pengawasan bidan, menurut Putri, justru membuatnya nyaman dan aman. Berbeda dengan dokter yang terkesan sibuk dan tak punya waktu, bidan justru menyediakan banyak waktu untuk sesi konsultasi dengan pasien. Karenanya, Putri merasa ingin melahirkan di rumah bersalin ditemani bidan yang paham betul kondisi kesehatannya semasa hamil.

Nah meski Devi dan Putri berkeinginan melahirkan di rumah bersalin, keinginan berbeda disampaikan calon ibu lainnya, Wulan Prasetyo Utami, 29. Ibu dari dua orang anak ini mengaku ingin melahirkan sang jabang bayi di rumah sakit (RS). Karenanya kontrol kehamilan selalu ia lakukan di RS.

Advertisement

“Kehamilan saya yang ketiga ini berbeda dengan kehamilan yang pertama dan kedua. Dibandingkan dengan pengalaman dulu, kehamilan saya kali ini lebih sulit. Ini saja saya baru pulang dari RS setelah bed-rest satu pekan penuh. Ada bibit typhus yang membuat saya akhirnya harus dirawat intensif,” ujarnya. Ada kekhawatiran tersendiri, sambung Wulan, proses kelahiran kali ini tidak berjalan selancar biasanya.

“Karena saya sempat panas dan typhus, ada kekhawatiran berpengaruh kepada jabang bayi. Karenanya mulai sekarang saya rajin memeriksakan pertumbuhan janin. Jangan sampai pertumbuhannya tidak sesuai dengan standar,” jelasnya.

Mengaca kepada proses kehamilan yang sulit, Wulan mengaku berencana melahirkan anak ketiga di RS. “Sebenarnya sih lebih nyaman melahirkan di rumah bersalin. Tapi karena ada banyak masalah saat masa hamil, saya merasa lebih aman melahirkan di RS. Nantinya kalau ada apa-apa kan tidak harus dipindah-pindah. Meski ada kekhawatiran tidak bisa melahirkan secara normal, saya tetap berharap bisa menghindari operasi caesar,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif