News
Selasa, 10 September 2013 - 18:18 WIB

HAJI 2013 : Menag Minta Calon Haji Waspadai Tukang Tipu

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji kloter pertama embarkasi Jakarta menaiki pesawat Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (10/9/2013). Penerbangan kloter pertama tersebut membawa 455 calon haji asal Jakarta yang akan menuju Madinah, Arab Saudi. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Agama Suryadharma Ali melepas langsung kelompok terbang (Kloter) awal jemaah haji Indonesia melalui embarkasi Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (10/9/2013). Selain berpesan agar pada calon haji itu kembali ke Tanah Air dengan predikat haji mabrur, ia berpesan pula agar para calon haji menjaga kesehatan dan mewaspadai tukang tipu.

Dalam upacara pelepasan Kloter I di Jakarta yang diiringi pembacaan talbiyah itu, Menag berharap jemaah calon haji dapat memelihara kesehatan selama berada di Tanah Suci sehingga ibadah dapat dilakukan dengan maksimal. Belakangan ini di Arab Saudi memang berjangkit MERS–CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Jumlah korban penyakit yang ditimbulkan virus itu terus bertambah.

Advertisement

Hadir pada upacara pelepasan jemaah haji musim haji 1434 H/2013 M itu antara lain Irjen Kemenag M. Jasin, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Dirjen PHU Anggito Abimanyu, Dirut PT Garuda Emirsyah Satar dan para pejabat eselon II, anggota Komisi VIII DPR dan para pemangku kepentingan lainnya. Suryadharma dalam kesempatan itu berpesan pula agar para calon haji tetap waspada karena ada saja orang tidak punya niat baik untuk beribadah.

Jemaah, menurut dia harus waspada agar tidak tertipu orang tidak bertanggung jawab. Meski pun orang itu pandai berbahasa Indonesia atau Sunda, kata dia, kewaspadaan harus dikedepankan. Jemaah, diminta Suryadharma Ali, terus berdisiplin dan mematuhi petunjuk dari petugas.

Suryadharma Ali mengatakan kepadatan di areal tawaf dewasa ini tidak dapat dihindari. Dari semula berkapasitas 42.000 orang per jam, kini menjadi 22.000 orang per jam. Menyempitnya areal tawaf—meski pun sudah disediakan tempat bagi jemaah berusia lanjut dan kursi roda—merupakan akibat dari proyek perluasan Masjidil Haram.

Advertisement

Menag mengaku sudah dapat penjelasan dari otoritas haji di Arab Saudi bahwa perluasan Masjidil Haram berlangsung dalam tiga tahap selama tiga tahun berturut-turut. Itu berarti pemotongan kuota haji dari kuota dasar 211.000 akan berlangsung selama tiga tahun sebesar 60%. Karena areal tawaf yang padat itu, ia mengimbau jemaah berhati-hati. Untuk tawaf membutuhkan tenaga, sehingga jemaah selama di Tanah Suci tidak perlu mementingkan belanja. Konsentrasi untuk ibadah jadi terbengkalai. “Jangan sibuk belanja,,” imbau Suryadharma Ali.

Ia mengatakan, 90% Jemaah haji Indonesia pada musim haji 2013 belum pernah berhaji atau umrah. Itu berarti mereka belum mengenal lingkungan kawasan Masjidil Haram Mekkah yang kini tengah direnovasi. Demikian pula dengan kawasan Masjid Nabawi di Madinah. Dengan begitu, potensi terjadinya sesat di jalan sangat besar. Terkait dengan itu, ia berharap jemaah terus berhati-hati, jangan sampai tertipu atau kecopetan, meski pun di kawasan tersebut kekuatan petugas keamanan dari Tanah Air juga sudah ditambah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif