Sport
Sabtu, 7 September 2013 - 22:57 WIB

TUAN RUMAH OLIMPIADE 2020 : Diperebutkan Tiga Kota

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BUENOS AIRES— Siapakah yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 akan ditentukan dalam hitung jam oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Buenos Aires, Sabtu (7/9/2013) waktu setempat. Ketiga kota, yakni Istanbul, Turki; Madrid, Spanyol; dan Tokyo, Jepang; berebut posisi tersebut.

Setelah dua tahun melakukan lobi intensif dan menghabiskan puluhan juta dolar, Istanbul, Madrid dan Tokyo tinggal memiliki waktu beberapa jam untuk meyakinkan IOC untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.

Advertisement

Setiap kota diberi waktu hanya 70 menit untuk mempresentasikan penawarannya di depan 100 anggota IOC. Istanbul akan menjadi kota pertama yang melakukan presntasi, kemudian disusul Tokyo dan terakhir Madrid.

Setiap kota memiliki perwakilan handal yang siap mempresentasikan keinginannya. Tokyo menurunkan Wakil Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sementara rekannya dari Turki, Tayyip Erdogan, member dukungan pada Istanbul dan Pangeran Felipe dari Spanyol mewakili dukungannya pada Madrid.

Para anggota IOC akan mendengar laporan dari Komisi Evaluasi internal, yang terdiri dari anggota IOC dan ahli Olimpiade, sebelum melakukan voting.

Advertisement

Kota yang mendapat dukungan suara paling sedikit akan langsung kalah. Sementara dua mayoritas suara terbanyak akan saling beradu secara head to head.

Yang menarik dari pemilihan tuan rumah Olimpiade kali ini adalah tak ada yang diunggulkan. Ketiganya, meski memiliki kelebihan, namun juga memiliki kelemahan masing-masing.

Seperti Madrid yang saat ini tengah dilanda resesi. Sementara, Istanbul di bawah ancaman serangan militer yang akan menimpa negara tentangganya, Syria. Sedang Tokyo, dibayangi serangkaian pengungkapan  kerusakan yang menimpa pabrik nuklir Fukusima yang berjarak 230 km dari kota.

Advertisement

Menanggapi kelemahan masing-masing kandidat tuan rumah, pihak IOC hanya bisa tersenyum. Namun, secara pribadi pihak IOC saat ini telah belajar untuk lebih mengevaluasi risiko yang ditimbulkan ketimbang hanya berpikir untuk merayakan olahraga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif