Sabtu, 7 September 2013 - 16:03 WIB

Dinilai Ganggu Kesehatan, Warga Jebres Segel Gerbang Peti Kemas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Ngemingan, Jebres melakukan penyegelan gudang semen Holcim di Terminal Peti Kemas Stasiun Jebres, Solo, Sabtu (7/9/2013). Penyegelan dilakukan sebagai bentuk kekesalan warga aktivitas bongkar muat semen yang dinilai menghasilkan polusi udara dan mengganggu kesehatan warga. (Maulana Surya/JIBI/Espos)

Solopos.com, SOLO--Gudang penyimpanan semen PT. Holcim yang berada di Terminal Peti Kemas, Stasiun Jebres, Sabtu (7/9/2013), disegel warga sekitar. Penyegelan pintu gerbang terminal merupakan puncak kekesalan warga yang sebelumnya permintaan penghentian proses bongkar muat semen. Namun permintaan warga rupanya tidak digubris.

Dari pantauan solopos.com, sejumlah warga kampung Ngemingan dan Tegalrejo, Kelurahan/Kecamatan Jebres, memasang beberapa poster berisi penolakan aktivitas bongkar muat semen di Terminal Peti Kemas. Alasan warga, bongkar muat semen dari PT Holcim dapat menyebabkan polusi udara yang berujung pada sakit tenggorokan, gatal-gatal dan lainnya.

Advertisement

“Debu dari semen itu beterbangan ke permukiman warga. Hal itu kan dapat menimbulkan gangguan pernafasan. Tidak hanya itu, polusi dari semen menyebabkan gatal-gatal,” terang koordinator warga sekaligus Ketua RT 002/RW 001 Kelurahann Jebres, Dian Kurniadi, kepada wartawan, di lokasi, Sabtu.

Menurutnya, sehari sebelumnya sudah ada pertemuan antara warga dengan PT Holcim yang disaksikan pejabat setempat. Dari pertemuan itu, disepakati bahwa sementara waktu aktivitas bongkar muat semen di Terminal Peti Kemas dihentikan. Rupanya, kesepakatan itu diabaikan oleh PT. Holcim. “Kenyataannya, semalam masih ada aktivitas bongkar muat. Makanya warga sepakat untuk menyegel lokasi ini,” kata dia.

Kekesalan lainnya, kata Dian, adanya aktivitas bongkar muat semen tidak ada pemberitahuan kepada warga. Untuk aktivitas apapun di terminal, sambung Dian, sebenarnya tidak masalah.

Advertisement

“Asalkan jangan sampai merugikan kesehatan warga. Mungkin saya tahu maksudnya, dari PT KAI sebenarnya ingin memanfaatkan aset-asetnya. Dan itu sudah menjadi haknya. Tapi tolong, minimal disosialisasikan kepada warga agar tahu apa saja aktivitas di dalam terminal,” timpal warga lainnya, Agus Haryono.

Lebih lanjut, Dian memaparkan aktivitas bongkar muat semen PT Holcim di Terminal Peti Kemas, di Stasiun Jebres ada sejak tanggal 1 September 2013 lalu. “Banyak anak kecil di sekitar terminal. Apalagi debunya semen lebih bahaya dari narkoba,” katanya.

Sementara itu, penanggung jawab PT Kereta Api Logistik di Gedung Semen PT Holcim, Sutrisno mengatakan pihaknya telah mengupayakan untuk menghentikan proses bongkar muat semen di terminal sesuai kesepakatan warga selama dua hari. Ihwal aktivitas bongkar muat berikutnya, pihaknya akan melakukan perbincangan dengan warga.

Advertisement

“Sebenarnya tadi malam sudah kami alihkan. Tapi masih ada empat gerbong yang kami atur untuk tidak kami bongkar,” paparnya. Pihaknya mengakui masih ada sisa tumpahan semen yang harus dibersihkan. Aktivitas itu, kata dia, diupayakan tidak mengganggu warga setempat.

“Yang jelas kami upayakan untuk tidak merugikan warga,” katanya.
Perihal penyegelan yang dilakukan warga, Sutrisno mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya mengaku telah menghentikan proses bongkar muat semen pada Sabtu pagi. “Saya tahu apa yang mereka rasakan. Makanya dalam dua hari ini akan ada pembahasan lebih lanjut,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif