Entertainment
Jumat, 6 September 2013 - 11:11 WIB

DJ Riri Kembangkan EDM Lewat Kompetisi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi DJ Riri saat menghibur clubbers di Grand Ballroom The Sunan Hotel, Solo, Rabu (4/9/2013) dini hari. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)


Aksi DJ Riri saat menghibur clubbers di Grand Ballroom The Sunan Hotel, Solo, Rabu (4/9/2013) dini hari. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Pendiri sekaligus pemilik label Spinach Records, Riri Mestica, tergerak membangun skema electronic dance music (EDM) yang saat ini sedang menggeliat di Tanah Air.

Advertisement

Perkembangan dunia maya lewat penggunaan situs platform distribusi suara, Soundcloud, dimanfaatkan lelaki yang akrab disapa DJ Riri ini sebagai salah satu langkah mengembangkan musik digital ini.

DJ Riri mengungkapkan saat ini produser EDM baru terus bermunculan di dunia maya. Selain melahirkan kreativitas baru, kondisi ini juga melahirkan jurang pemisah antara produser musik (EDM) yang baru dan telah mapan.

“Di antara produser muda dan produser yang sudah mapan saya lihat ada celah yang harus didekatkan. Saya bikin kompetisi untuk memetakan perkembangan skema EDM di Indonesia sekaligus untuk mengumpulkan teman-teman produser lagu,” terang Riri ketika berbincang di The Sunan Hotel, Solo, Rabu (4/9/2013).

Advertisement

Kompetisi berlabel Fadeaway Remix Competition ini diikuti sejumlah produser musik dari seluruh Indonesia. Pengumuman pemenang dilaksanakan melalui sosial media Twitter, Kamis (29/8/2013).  Dalam kompetisi ini, produser muda ditantang meracik ulang lagu Fadeway besutan DJ Riri featuring Patricia Schuldtz.

“Pemenangnya FASSMusic, produser muda dari Jogja. Saya juga belum pernah ketemu pemenangnya. Kita hanya ketemu di Twitter. Kompetisi ini baru perdana diselenggarakan, nantinya akan lebih sering lagi.”

Pemenang kompetisi ini nantinya akan mendapatkan kesempatan rilis remix-nya bersamaan dengan peluncuran Fadeaway akhir September ini. Selain itu, pemenang kompetisi ini juga bakal dibantu pemasaran penjualan lagu internasional via Itunes.com dan Amazone.com.

Advertisement

“Mereka kita ajarkan untuk membangun iklim bermusik yang sehat. Selain kreativitas mereka tersalurkan, diharapkan mereka juga bisa belajar kalau kreativitas bisa diapresiasi. Salah satunya melalui penjualan lagu secara legal,” bebernya.

Menurut pria yang sudah terjun ke dunia musik digital selama 20 tahun ini, kemajuan teknologi membuat remix relatif lebih gampang. “Saat ini software banyak sekali. Kalau niat, bikin musik satu jam saja bisa jadi. Selain itu saat ini banyak sekolah dan kursus singkat EDM. Kami ingin musik ini tetap berkualitas, salah satunya dengan cara kompetisi seperti ini,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif