News
Senin, 2 September 2013 - 19:45 WIB

Tiru Sinetron, Banyak Orang Tua Tak Paham Arti Nama Anak

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nama asing (beevolve.com)

Solopos.com, KLATEN — Nama mestinya identitas terpenting bagi setiap insan. Nyatanya, kini banyak orang tua yang terkesan asal-asalan memberi nama anak mereka tanpa mengetahui makna nama yang mereka sematkan.

Nama-nama anak masa kini banyak diambil dari tokoh-tokoh sinetron ataupun tokoh terkenal yang sering muncul di layar televisi. Hal itu diungkapkan salah seorang guru SDN 2 Majegan, Tulung, Klaten, Lastiningsih kepada Solopos, Senin (2/9/2013).

Advertisement

Berdasarkan pengalamannya berhadapan dengan orang tua siswa, Lastiningsih mengaku sering mendapati orang tua yang cenderung menamai anak mereka dengan nama-nama artis sinetron. “Di sekolah kami, nama-nama anak saat ini sudah cenderung berkiblat kepada tokoh-tokoh yang sering muncul di televisi. Sayangnya, para orang tua banyak yang tidak paham arti nama yang diberikan kepada anak mereka,” ungkapnya.

Lastiningsih mengakui, di sekolah tempatnya mengajar, sudah jarang ditemukan nama-nama anak yang bernuansa Jawa. Bahkan, kebanyakan nama siswa-siswi didominasi dengan nama-nama bernuansa asing. Padahal nama dengan nuansa asing cenderung panjang sehingga tak jarang mempersulit para guru menuliskan nama siswa mereka ijazah siswa saat menjelang kelulusan.

“Banyak nama asing, misalnya saja Alvaro, Keisya, Shireen dan sebagainya. Apalagi jika nama yang digunakan bisa sampai lima baris. Kami, para guru terkadang bisa mengalami kesulitan saat akan menuliskan nama pada ijasah,” tuturnya.

Advertisement

Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu guru lain, Endang. Endang mengatakan sering bertanya kepada orang tua siswa terkait arti nama yang diberikan kepada anak mereka.

Orang tua siswa itu ada yang bisa menjelaskan arti nama dari anak mereka, namun tak sedikit di antara mereka yang tak bisa menjelaskan. “Ini ayahnya yang memberi nama, katanya diambil dari nama tokoh sepak bola. Kalau artinya kurang tahu,” kata Endang menirukan jawaban salah seorang tua siswa.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, salah seorang warga Pandeyan, Jatinom, Kusiman, 32, mengaku memberi nama anak perempuannya dengan nama Keyla Claudia. Kusiman mengatakan, alasan pemberian nama tersebut karena menyesuaikan perkembangan zaman.

Advertisement

“Kalau saya beri nama Jawa, takut kalau nanti anak saya malu saat bergaul dengan teman-teman seusianya. Nama itu karena menyesuaikan zaman, kalau artinya saya juga tidak begitu paham, yang jelas harapan saya, anak saya nanti tumbuh cantik dan pintar,” katanya polos.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif