Soloraya
Senin, 2 September 2013 - 16:35 WIB

BENCANA KEKERINGAN : PMK Waspadai Kebakaran di Lahan Tebu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/dok)

Solopos.com, SRAGEN--Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)  Pemadam Kebakaran (PMK) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen mewaspadai adanya bencana kebakaran di lahan pertanian tebu selama musim kemarau berlangsung.

Pasalnya, di lahan tebu yang pohonnya sudah mulai menua, sering terjadi kebakaran akibat gesekan antar pohon saat musim kering. Sementara, luas lahan tebu di Kabupaten Sragen mencapai puluhan hektar. Kepala UPTD Pemadam Kebakaran, DPU Sragen, Tri Hascaryanto, saat ditemui di kantornya, Senin (2/9/2013), mengatakan kebakaran di lahan pertanian tebu sering terjadi saat kemarau tiba.

Advertisement

Meski tak sampai merembet ke permukiman warga, kebakaran seperti itu mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Pasalnya, lahan yang terbakar tak bisa diselamatkan. Petugas Damkar biasanya hanya mampu mengantisipasi merembetnya kebakaran ke area lain.

Selain lahan tanaman tebu, adanya gesekan arus pendek juga patut diwaspadai. Pasalnya, dengan kondisi cuaca yang panas seperti ini, bakal membuat kebakaran sulit dikedalikan. Guna mengantisipasi kebakaran saat musim kemarau tahun ini, Tri, mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan teknis. Salah satunya dengan melakukan perbaikan armada PMK agar saat ada kebakaran bisa digunakan dengan maksimal.

Namun, Tri, menyadari bahwa faktor jarak dan kondisi medan di Kabupaten Sragen yang cukup jauh juga mempengaruhi kerja para petugas PMK. Idealnya, petugas PMK harus sampai TKP kebakaran 15 menit setelah ada laporan. Namun, jika TKP berada di lokasi yang jauh dari kantor Damkar, biasanya 20 menit setelah laporan, mereka baru sampai di lokasi kejadian.

Advertisement

Kabupaten Sragen, kata Tri, memiliki sebanyak empat mobil PMK yang terdapat di kantor UPTD PMK Sragen dan di Gemolong. Masing-masing tangki mobil mampu menampung 3.000 hingga 4.000 liter air dengan jumlah petugas sebanyak 38 orang. “Kami bekerja dibagi dalam tiga shift. Masing-masing shift dibagi dijaga delapan petugas delpan orang,” tandasnya.

Salah satu anggota staf UPTD PMK DPU Sragen, Agus, Senin, menambahkan, kejadian kebakaran di Kabupaten Sragen terhitung hingga Agustus, menurun dari 39 menjadi hanya 31. Sementara itu, total kebakaran 2012 lalu sebanyak 65 kejadian. Lokasi kebakaran tahun lalu merata di semua kecamatan dengan bentuk kejadian yang berbeda-beda, mulai drai kebakaran rumah tangga hingga lahan pertanian tebu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif