Soloraya
Senin, 2 September 2013 - 18:49 WIB

BENCANA KEKERINGAN : 3 Kecamatan Butuh 1 Juta Liter Air Bersih/Hari

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, WONOGIRI--Korban kekeringan di Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, dan Giritontro, membutuhkan lebih dari 1 juta liter air bersih per hari. Laporan perkiraan bantuan air bersih itu telah diterima Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri.

Sedangkan, lima kecamatan yang warganya mengalami kekurangan air bersih lain, yakni Kecamatan Paranggupito, Manyaran, Batuwarno, Nguntoronadi, dan Giriwoyo, hingga Senin (2/9/2013) siang, belum menyerahkan perkiraan kebutuhan air bersih.

Advertisement

Kepala Dinsos Wonogiri, Suwartono, saat memimpin rapat koordinasi jajaran Dinsos Wonogiri dan tenaga lapangan (TKSK, PKH) di Kantor Dinsos Wonogiri, Senin (2/9/2013), mendesak camat di lima kecamatan tersebut segera menyampaikan perkiraan kebutuhan air bersih. Pasalnya, ada kecamatan yang kondisinya sangat krisis air bersih sehingga pihaknya harus segera mengusulkan perkiraan kebutuhan air bersih tersebut.

Kasi Penyantunan dan Bantuan Sosial, Trias Budiono, mewakili Suwartono, saat ditemui ssolopos.com, seusai rakor, Senin, menjelaskan dari tiga kecamatan yang telah melaporkan perkiraan kebutuhan air bersih, tercatat Kecamatan Pracimantoro membutuhkan air bersih dalam jumlah paling besar. Di kecamatan ini, ada delapan desa yang mengalami kekurangan air bersih, dengan jumlah kebutuhan total kebutuhan air 515.000 liter per hari.

“Kalau Giritontro ada lima desa dengan kebutuhan air bersih 407.634 liter per hari dan Eromoko empat desa kebutuhannya 133.700 liter per hari. Lima kecamatan lain belum masuk, kami harap besok [Selasa] sudah masuk, karena ini mendesak,” jelas Trias.

Advertisement

Trias melanjutkan setelah semua data kebutuhan air bersih masuk, Dinsos segera mengajukan anggaran untuk memenuhi kebutuhan itu. Sesuai rencana, anggaran untuk kebutuhan air bersih diusulkan dari biaya tak terduga (BTT) yang saat ini masih tersedia Rp270-an juta. Untuk itu, dia meminta lima kecamatan yang belum menyampaikan proyeksi kebutuhan air bersih segera membuat laporan.

Sementara itu, bencana kekeringan semakin dirasakan masyarakat. Camat Eromoko, Danang Erawanto, mengatakan warga di daerah kering dilanda kesulitan membeli air bersih. Pasalnya, dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pengusaha tangki air bersih asal Pracimantoro keberatan mengirim air ke desa yang mengalami kekeringan.

Mereka mematok harga Rp150.000-Rp160.000 per tangki. Bahkan di Desa Basuhan harga air bersih dikabarkan mencapai Rp190.000 per tangki. Sedangkan, solusi membeli air bersih ke Wonosari, Gunungkidul, tidak bisa dilakukan karena permintaan air bersih dari Wonogiri sering kali dikalahkan permintaan air bersih dari wilayah terdekat.

Advertisement

Untuk itu, Danang mengaku selain telah menyampaikan kebutuhan air beraih, pihaknya juga mengajukan bantuan tangki air bersih ke Pemkab Wonogiri. “Warga kami susah mau beli air bersih. Ke Pracimantoro [pengusaha air bersih] tidak mau karena terlalu jauh [Desa Basuhan lebih dekat ke Wonosari]. Ke Wonosari dijadikan urutan terakhir. Makanya, kami mengusulkan bantuan tangki. Kalau punya tangki sendiri kan lebih mudah dapat air bersih,” ungkap Danang.

Kondisi krisis air bersih juga kian dirasakan warga Giritontro. Camat Giritontro, Joko Waluyo, menyampaikan harapan bantuan air bersih segera didistribusikan pada masyarakat korban kekeringan. Sebab, tandon air bersih warga sudah habis. Sedangkan, dari beberapa sumber air hanya Sumber Air Klepu di Desa Tlagasari yang masih bisa digunakan.

Situasi tak jauh beda juga dirasakan warga Kecamatan Giriwoyo, khususnya di Desa Tirtoswara, Kelurahan Girikikis, dan Kelurahan Giriwoyo. TKSK Giriwoyo, Sutiyono, mengungkapkan warga di tiga desa/kelurahan itu mulai kekurangan air bersih. Apalagi, mesin penyedot air di Lingkungan Tameng, Kelurahan Girikikis, saat ini macet.

“Warga di sana sudah kekurangan air, ditambah mesinnya mati, jadi bantuan air bersih memang sudah dibutuhkan,” kata Sutiyono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif