SOLOPOS.COM - Warga Kedungdondo, Kalimati, Kecamatan Juwangi, Boyolali, Kamis (29/8/2013), mengambil air di sumur kecil dasar sungai setelah air di sumu-sumur perumahan warga mulai mengering. (Istimewa)
Warga Kedungdondo, Kalimati, Kecamatan Juwangi, Boyolali, Kamis (29/8/2013), mengambil air di sumur kecil dasar sungai setelah air di sumu-sumur perumahan warga mulai mengering. (Istimewa)
Solopos.com, BOYOLALI — Warga Dukuh Kedungdondo, Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, Boyolali mulai kesulitan memperoleh air bersih. Mereka terpaksa membuat sumur di dasar sungai untuk memenuhi kebutuhan air.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (29/8/2013) warga biasanya mendapatkan air dari sumur-sumur di perumahan. Namun sejak pertengahan bulan puasa lalu, air di sumur kian surut.
Warga Kedungdondo, Suharno, 57, menerangkan setelah tak memperoleh air dari sumur warga menyerbu pasokan air di sungai dekat dusun tersebut, yakni sungai yang akrab disebut Kalimati.
“Tapi air di sungai pun saat ini sudah surut. Maka sumur-sumur kecil dibuat untuk mencari cadangan air yang masih tersisa,” ujarnya kepada Solopos.com di Boyolali.
Air hasil pembuatan sumur kecil di dasar sungai itu pun diakuinya cukup keruh. Namun, warga memilih mengonsumsi air tersebut untuk membantu kebutuhan mandi dan cuci. “Ya tetap ngangsu [mengambil air]. Beberapa di antara warga membeli air untuk minum, tapi untuk kebutuhan lain ya pakai air di kali,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani menerangkan belum diterima laporan terkait kekeringan di Kalimati tersebut. “Hingga saat ini belum, kami akan cari kebenaran informasinya dulu,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, wilayah sungai Kalimati menjadi sasaran warga jika musim kekeringan tiba. Termasuk warga Pilangrejo, Juwangi, tahun lalu membuat sumur-sumur kecil untuk mencari air.
