Soloraya
Jumat, 30 Agustus 2013 - 09:40 WIB

KINERJA GURU : Pemkab Sragen Akan Terapkan Reward and Punishment untuk Guru PNS

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (Dok/JIBI/Solopos)

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Kinerja guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) akan dievaluasi secara ketat dan diberlakukan sistem reward and punishment sesuai prosedur yang berlaku.

Advertisement

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, saat ditemui Solopos.com usai memberikan sambutan pada acara halalbihalal Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Sambirejo di SMPN 1 Sambirejo, Kamis (29/8/2013).

Pada kesempatan itu Bupati Agus menyinggung kinerja guru berstatus PNS di Kabupaten Sragen. Menurut dia evaluasi kinerja guru di Kabupaten Sragen harus terus dilakukan sebagai bagian dari saran dan kritik. Evaluasi bukan hanya dilakukan internal Dinas Pendidikan melainkan seluruh masyarakat dapat berperan aktif.

Selain itu orang nomor satu di Sragen juga mengingatkan guru berstatus PNS yang menerima sertifikasi agar memanfaatkan uang insentif setiap bulan untuk meningkatkan kemampuan. Dia juga menyindir guru berstatus PNS yang masih malas mengajar tetapi semangat saat menerima insentif.

Advertisement

“Koreksi internal untuk teman-teman guru. Sertifikasi itu untuk kepentingan membangun dunia pendidikan. Langkah selanjutnya akan kami terapkan sanksi bagi guru berstatus PNS yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. Proses ideal gambaran guru bersertifikasi harus direalisasikan,” kata Bupati Agus saat ditemui seusai acara.

Selanjutnya dia mengungkapkan ihwal prestasi guru dan kepsek akan dihitung sebagai poin dan mempengaruhi pangkat atau seperti reward and punishment sesuai prosedur. “Teman-teman guru harus jadi guru yang otentik dan organik. Bukan guru yang rajin terima sertifikasi tapi kalau mengajar diserahkan guru wiyata bakti (WB). Saling interospeksi. Guru itu harus terhormat. Kami akan evaluasi menggunakan sistem ketat dengan memberikan reward dan punishment,” tutur dia.

Sementara pada acara halalbihalal tersebut dihadiri sebanyak 752 guru dan kepala sekolah dari total 32 sekolah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif