News
Kamis, 29 Agustus 2013 - 07:48 WIB

Siapkan Pesawat Terbang Baru R80, B.J. Habibie Janjikan Kejutan Lebihi N250

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - N250, pesawat yang sepenuhnya dirancang oleh para ahli Indonesia di tahun 1990-an, namun akhirnya gagal dipasarkan dan diproduksi menyusul hantaman krisis moneter di akhir dekade 1990-an. (strategi-militer.com)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Presiden Republik Indonesia Bacharudin Jusuf Habibie menjamin pesawat terbang Ragio Prop 80 (R80) yang diproduksi PT Ragio Aviasi Industri (RAI) bakal lebih hebat daripada pesawat terbang N250 bikinan IPTN—kini PT Dirgantara Indonesia. Pesawat terbang R80 itu dijadwalkan mengisi kebutuhan maskapai penerbangan Indonesia pada tahun 2018.

Berdasarkan catatan bisnis-jabar.com (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia/JIBI), PT RAI didirikan Bapak Teknologi Nasional itu sehari setelah peringatan Hari Kebangkitan Teknologi, 11 Agustus 2012. Proyek awal perusahaan itu adalah mengembalikan kejayaan pesawat N250 dan selanjutnya mengembangkan industri penerbangan di Indonesia.

Advertisement

Kendati saat berdiri, perusahaan itu didirikan 2 perusahaan swasta, yaitu PT Ilhabi (51% saham) dan PT Eagle Capital (49% saham), namun pada masa mendatang saham terbesar perusahaan itu diharapkan B.J. Habibie dikuasai PT Dirgantara Indonesia. PT Ilhabi adalah perusahaan milik putra Habibie, Ilham Akbar Habibie, sedangkan PT Eagle Capital adalah perusahaan milik mantan Dirut PT Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah.

Pesawat terbang yang berdaya tampung 80 kursi itu, menurut Habibie, masih berada dalam tahap pembuatan awal atau 10% dari keseluruhan tahapan. Kendati kemampuan, desain, dan teknologi pesawat itu diakuinya mirip N250, tetapi R80 lebih besar dan panjang. “Kita buat lebih hebat. It`s a surprise, you`ll see it, ok [Ini adalah kejutan, kamu akan melihatnya, ok],” kata Habibie seusai berpidato di Rakornas Riset dan Teknologi (Rakornas Ristek) di Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Pesawat R80, menurut Habibie tetap menggunakan baling-baling di bagian atas badan pesawat sebagai penggerak pesawat seperti N250. Dengan menggunakan baling-baling maka konsumsi bahan bakar akan jauh lebih irit. R80 ini, lanjutnya, didesain untuk jarak tempuh kurang dari 600 km, karena itu dapat dipastikan akan semakin irit bahan bakar. Untuk tahap awal produksi, PT RAI memerlukan dana US$400 juta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif