Lifestyle
Kamis, 29 Agustus 2013 - 17:19 WIB

Malas Cuci Tangan Bisa Fatal Akibatnya

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tidak mencuci tangan bagi petugas medis bisa menyebabkan infeksi fatal bagi pasien. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Tidak mencuci tangan bagi petugas medis bisa menyebabkan infeksi fatal bagi pasien. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JAKARTA-Di beberapa rumah sakit, kerap terjadi kasus yang berakibat fatal pada pasien. Beberapa faktor pun ditengarai menjadi penyebab terjadinya hal kasus yang bahkan mengakibatkan pasien meninggal dunia.

Advertisement

“Salah diagnosa, penanganan yang tidak tepat, salah obat, dan alat yang digunakan untuk menangani pasien tidak bersih hingga terjadi infeksi,” kata dokter Dewi Indriani dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), di Jakarta seperti dilansir Detik Kamis (29/8/2013).

Infeksi yang terjadi, menurut dokter Dewi juga umumnya disebabkan dari rumah sakit itu sendiri. Maka dari itu, diperlukan perubahan perilaku dar paramedis maupun pengunjung rumah sakit yakni dengan mencuci tangan dengan disinfektan.

Paramedis bisa mencuci tangan sebelum menggunakan alat kesehatan dan sebelum melakukan kontak langsung dengan pasien. Begitu pula pengunjung, harus tetap menjaga kesterlian tangannya terutama setelah ia berada di luar rumah sakit.

Advertisement

“Cuci tangan teratur terutama yang dilakukan petugas medis terbukti bisa menurunkan infeksi pada pasien di rumah sakit. Oleh karena itu, beberapa rumah sakit termasuk di indonesia juga sudah memiliki patient safety guideline termasuk cuci tangan tadi,” tutur dokter Dewi.

Selain itu, WHO juga sudah membuat rekomendasi dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien. Pertama, tenaga medis harus mengidentifikasi pasien dengan benar sehingga bisa memahami penanganan apa yang dibutuhkan pasien. Kedua, terjalinnya komunikasi yang efektif antara pasien dengan tenaga medis.

Ketiga, waspada terhadap penggunaan obat yang berbahaya bagi pasien. Keempat kurangi risiko pasien jatuh, misalnya saat tidur. Kelima, kurangi risiko infeksi yang ada di rumah sakit. Terakhir, jika melakukan operasi, pastikan tempat operasi, prosedur operasi, dan pasien yang akan di operasi tepat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif