Soloraya
Kamis, 29 Agustus 2013 - 23:46 WIB

2014, Sragen Akan Miliki Pusat Layanan Autis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SRAGEN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menjadi salah satu dari 24 kabupaten/kota di Indonesia yang akan memiliki Pusat Layanan Autis (PLA) berstatus negeri. Oleh karena itu Pemkab Sragen memperoleh kucuran dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 senilai Rp2,8 miliar.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menunjuk Pemkab Sragen sebagai salah satu dari 24 kabupaten/kota dari total 550 kabupaten/kota di Indonesia untuk menyelenggarakan PLA.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Darmawan, menjelaskan PLA yang dimaksud tempat melakukan identifikasi, assessment, pelayanan pendidikan dan lain-lain untuk penyandang autis di Sragen dan sekitar hingga Jawa Timur (Jatim).

Menurut Darmawan PLA yang betul-betul peduli dan menyediakan kebutuhan penyandang autis belum banyak. Bahkan berdasarkan data yang dia miliki anak-anak penyandang autis yang memperoleh pelayanan pendidikan sekitar 26 persen atau 2.650 anak dari total 10.000 anak penyandang autis di seluruh Indonesia tahun 2010. Namun saat ditanya jumlah penyandang autis di Sragen, Darmawan mengaku belum memiliki data konkrit hingga tahun 2013.

“Selama ini mereka (penyandang autis) tidak mendapat terapi, pelayanan pendidikan dan pengawasan yang pas. Rata-rata lari ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena tidak ada sekolah khusus penyandang autis. Padahal pilihan itu tidak bisa memberikan pelayanan optimal. Maka PLA ini nanti menampung anak-anak autis,” kata Darmawan saat ditemui solopos.com seusai membuka acara peletakan batu pertama pembangunan gedung PLA di Nglorog, Kamis (29/8/2013).

Advertisement

Bangunan berdiri di tanah milik Pemkab Sragen seluas 6.000 meter persegi dari total 16.000 meter persegi. Rencana bangunan menghabiskan Rp8 miliar. Namun alokasi dana tidak mencukupi sehingga gedung dibangun bertahap sesuai anggaran. Darmawan menjelaskan akan membangun satu dari beberapa gedung yang direncanakan. Gedung akan difungsikan tempat pelayanan dan seluruh kegiatan sementara waktu.

Beberapa tempat yang akan dibangun adalah ruang terapi, laboratorium dan pelayanan pendidikan, aula, taman sensor motorik dan lain-lain. Lebih lanjut ihwal tenaga pendidik dan program, Darmawan belum dapat memaparkan detail. Pihaknya konsentrasi penyelesaian pembangunan gedung yang akan beroperasi tahun 2014.

“Semua dilengkapi. Kami berusaha menyediakan sarana prasarana yang layak untuk meningkatkan penanganan anak autis. Soal guru belum membuat perencanaan tetapi kami sudah memiliki program pendidikan. Gambaran setiap tahun akan menerima 30 anak dan satu guru pegang satu siswa. Setelah ini akan kami bicarakan,” imbuh dia.

Advertisement

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menyambut baik pembangunan PLA. Hal itu berkaitan dengan pengalaman Bupati Agus semasa kecil. Dia mengaku pernah dibesarkan di lingkungan orang berkebutuhan khusus. Oleh karena itu Bupati Agus mengaku memiliki harapan besar terkait pembangunan PLA.

“Pendidikan jadi penopang pembangunan di Sragen. Kami siap menyukseskan program ini. Mimpi tentang Sragen memberikan layanan prima kepada anak berkebutuhan khusus harus dilakukan dan sungguh-sungguh. Hal yang perlu diingat adalah tantangan yang sebenarnya pasca pembangunan,” ujar Bupati Agus usai menyampaikan sambutan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif