Soloraya
Kamis, 22 Agustus 2013 - 23:05 WIB

JALUR EVAKUASI MERAPI : Camat Manisrenggo Minta Pembangunan Bertahap

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalur evakuasi Gunung Merapi di Manisrenggo Klaten yang masih mengalami kerusakan parah (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Jalur evakuasi Gunung Merapi di Manisrenggo Klaten yang masih mengalami kerusakan parah (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Setelah 600 meter jalur evakuasi Gunung Merapi di Manisrenggo selesai diperbaiki pada akhir Juli, camat Manisrenggo meminta pembangunan bertahap kembali dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Pasalnya, masih ada sekitar 2 Kilometer (Km) jalur evakuasi yang rusak dan belum diperbaiki.

Advertisement

Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, mengatakan jalan yang rusak tersebut merupakan satu-satunya jalur evakuasi untuk warga saat terjadi bencana erupsi Merapi.

“Jika tidak diperbaiki, warga tentu was-was. Sebab, saat erupsi Merapi pada 2010, kendaraan dan warga menumpuk di jalur evakuasi karena jalannya rusak,” ungkapnya kepada Solopos.com di Manisrenggo, Kamis (22/8/2013).

Lebih lanjut, dia mengatakan masalah itu tentu sangat menghambat proses evakuasi warga yang hendak menyelamatkan diri. Oleh sebab itu, pihaknya ingin Pemkab Klaten melakukan perbaikan berkelanjutan di kawasan rawan bencana tersebut.

Advertisement

“Harapan kami tetap ada pembangunan yang berkelanjutan. Artinya, memang bukan langsung seluruhnya karena kami tahu butuh biaya besar untuk memperbaiki jalur evakuasi itu,” katanya.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, jalur evakuasi di kawasan itu memang masih banyak yang rusak dan berlubang.

Kerusakan pada jalur evakuasi yang melintasi sejumlah desa itu, di antaranya di Kepurun, Kepitu, Kali Lumpang dan Sapen. Bahkan, saat ini akses menuju balai desa setempat masih cukup memprihatinkan.

Menurut Wahyudi, kerusakan jalur evakuasi itu salah satunya disebabkan oleh banyaknya truk galian C yang melintasi jalur evakuasi. Akibatnya, jalur evakuasi yang seharusnya mulus kini rusak akibat dilewati ratusan truk bermuatan pasir setiap hari.  Selain menjadi jalur evakuasi, jalan itu juga menjadi akses perekonomian warga.

Advertisement

“Jika kerusakan semakin parah, urat nadi perekonomian akan terputus,” tandasnya.

Sementara, jalur evakuasi sepanjang 5 Km di Kemalang juga rusak parah. Kerusakan itu terjadi di jalan yang melintasi Desa Bumiharjo, Kendalsar dan Sidorejo. Camat Kemalang, Bambang Haryoko, mengatakan  kerusakan jalan itu juga disebabkan banyaknya truk galian C yang melintasi jalur itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif