News
Rabu, 21 Agustus 2013 - 20:05 WIB

RUPIAH MELEMAH : Transaksi Valas di Perbankan di Kota Solo Turun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas teller melayani transaksi valuta asing (valas) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Slamet Riyadi, Solo, Rabu (21/8/2013). Transaksi valuta asing (Valas) di perbankan di Kota Solo mengalami penurunan akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Petugas teller melayani transaksi valuta asing (valas) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Slamet Riyadi, Solo, Rabu (21/8/2013). Transaksi valuta asing (Valas) di perbankan di Kota Solo mengalami penurunan akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Transaksi valuta asing (Valas) di perbankan di Kota Solo mengalami penurunan akibat depresiasi rupiah terhadap mata uang dolar.

Advertisement

Penurunan transaksi valuta asing khususnya mata uang dolar disebabkan karena nasabah valuta asing masih cenderung wait and see, melihat perkembangan pergerakan dua mata uang ini. Untungnya, di beberapa bank minim aksi spekulasi. Karena, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu aksi spekulasi juga dinilai berbahaya.

Kepala Operasional Cabang BCA Solo Slamet Riyadi, Krismianto Medeo, menyebutkan di BCA Solo Slamet Riyadi penurunan transaksi valuta asing memang belum signifikan, karena nasabah khususnya dari kalangan pengusaha juga tetap harus bertransaksi.

Advertisement

Kepala Operasional Cabang BCA Solo Slamet Riyadi, Krismianto Medeo, menyebutkan di BCA Solo Slamet Riyadi penurunan transaksi valuta asing memang belum signifikan, karena nasabah khususnya dari kalangan pengusaha juga tetap harus bertransaksi.

“Turun hanya sekitar 20% dari transaksi harian. Memang ada sedikit pengaruh dan memunculkan pertanyaan dari kalangan nasabah, koq harganya dolar naik?” kata Krismianto, kepada Solopos.com, Rabu (21/8/2013).

Bagi nasabah dari kalangan pengusaha, terutama pengusaha yang banyak bertransaksi dengan mata uang dolar, tetap harus bertransaksi agar usahanya tetap berjalan. Industri plastik adalah nasabah BCA Solo yang paling banyak memanfaatkan transaksi valas.

Advertisement

Dia menyebutkan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar belum memberikan dampak yang signifikan karena baru terjadi beberapa hari.

“Kemungkinan, kalau tren ini terus berlangsung lama akan semakin berpengaruh. Pengusaha-pengusaha yang selama ini berbisnis dengan menggunakan mata uang dolar, tentu akan berhitung ulang agar bisnisnya tetap jalan. Karena kalau rupiah tidak stabil dan cenderung melemah, secara perhitungan bisnis juga tidak menguntungkan.”

Pihaknya hanya berharap nasabah tidak panik dengan pergerakan dolar ini.

Advertisement

Pimpinan BRI Solo Slamet Riyadi, In Amus Syukuri, mengatakan harga jual dolar Rabu siang sekitar pukul 11.27 WIB di BRI sudah mencapai angka Rp11.290 per US$. Dia juga menyebutkan beruntung karena menguatnya dolar terhadap rupiah tidak diikuti dengan aksi spekulasi dari nasabah Valas.

Karena ada aturan terkait transaksi Valas yang membatasi transaksi rupiah ke dolar maksimal US$100.000, kecuali untuk pembayaran L/C.

Amus mengakui nasabah sudah mulai wait and see dan terus memantau pergerakan dua mata uang ini. “Memang hari ini juga ada nasabah yang telepon dan menanyakan, bahkan berencana mencairkan simpanannya yang dalam bentuk dolar itu dan mengalihkannya ke mata uang rupiah. Tapi tidak sampai eksekusi.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif