News
Selasa, 20 Agustus 2013 - 17:20 WIB

RUPIAH MELEMAH : Pedagang Gadget dan Komputer di Solo Kelimpungan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat note book yang dipajang di salah satu gerai IT Mall Computer Center Point (CCP) Solo, Selasa (20/8/2013). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak pada naiknya harga produk TI yang masih berbasis dolar (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Pengunjung melihat note book yang dipajang di salah satu gerai IT Mall Computer Center Point (CCP) Solo, Selasa (20/8/2013). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak pada naiknya harga produk TI yang masih berbasis dolar (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Mata uang rupiah terus melemah terhadap dolar. Kalangan pedagang komputer dan gadget di Kota Solo pun dibuat bingung dengan liarnya pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar sepanjang Selasa (20/8/2013).

Advertisement

Bahkan, menurut Pemilik Sentral Sistika Solo yang merupakan diler laptop merek Asus, Andoko, transaksi produk teknologi informatika (TI) pada Selasa kemarin anjlok hingga 90% dari hari-hari biasa.

“Hari ini nyaris tidak ada transaksi. Selain konsumen juga kaget dengan harga hari ini yang naik bisa sampai 8%-10%, marketing kami juga bingung dengan perubahan harga yang drastis setiap detiknya,” ujar Andoko, Selasa.

Dia menyebutkan dengan melihat acuan kurs jual yang ditawarkan bank, nilai tukar rupiah terhadap dolar pada Selasa siang sempat menyentuh Rp11.200 per US$. Melemahnya rupiah terhadap dolar ini tentunya berdampak pada terkereknya produk-produk TI yang masih berbasis dolar. Seperti merek Asus dan Dell.

Advertisement

“Sebenarnya kalau posisi nilai tukarnya stabil tidak masalah. Mau Rp15.000 per US$ tidak masalah bagi kami asal stabil. Tapi ini fluktuatif dan pergerakannya sangat signifikan. Ini yang bikin kami repot,” kata Andoko.

Bagi Andoko pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak hanya membuat bingung tapi juga merugikan.

“Hari ini saya baru dapat pasokan barang langsung dihantam dolar.” Bisa saja pedagang menjual dengan harga baru menyesuaikan dolar, tetapi daya serap pasar menjadi minim.

Advertisement

Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo, Edy Purwanto, juga menyebutkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak hanya mengerek harga TI berbasis mata uang dolar, tetapi juga mulai mengerek produk IT yang memasang harga dengan acuan rupiah.

Sebut saja Acer, Lenovo, Sony Vaio dan Toshiba. Meskipun harganya berpatokan pada rupiah tetapi spare part produk itu kebanyakan adalah impor.

“Kami sudah dapat informasi dari beberapa principal produk TI, harga produk TI itu juga bakal naik harga kisaran 15%. Pasca Lebaran ini juga sudah mulai naik,” kata Edy, saat ditemui di IT Mal Computer Center Point (CCP), Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif