Soloraya
Selasa, 20 Agustus 2013 - 20:05 WIB

KERUSUHAN LP : Petugas Jaga Minim, Rutan Boyolali Ajukan Tambahan Personel

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Boyolali mengajukan penambahan personel menyusul minimnya jumlah petugas jaga di rutan tersebut. Kondisi overload atau kelebihan kapasitas di rutan itu, diakui tidak seimbang dengan jumlah petugas jaga yang ada saat ini.

“Satu regu jaga, saat ini hanya terdiri atas tiga orang,” ungkap Kepala Rutan Kelas IIB Boyolali, Satriyo Waluyo, ketika ditemui wartawan di kantornya, Selasa (20/8/2013).

Advertisement

Satriyo menjelaskan setiap hari ada tiga shift penjagaan. Namun untuk setiap regu hanya ada tiga orang yang terdiri atas dua orang penjaga di bagian dalam dan satu orang penjaga pintu depan. Jumlah itu diakuinya tidak ideal. Terlebih dengan jumlah narapidana dan tahanan yang saat ini mencapai 113 orang, sehingga untuk masing-masing penjaga harus mengawasi sekitar 37 warga binaan.

Kondisi tersebut, diakui Satriyo, tak dipungkiri menjadi salah satu faktor penyebab kejadian narapidana yang kabur dari rutan tersebut beberapa waktu silam.

Sebagai informasi, sedikitnya kasus narapidana melarikan diri dari rutan tersebut pernah terjadi dua kali. Kedua narapidana yang kabur tersebut hingga saat ini belum juga dapat ditangkap kembali.

Advertisement

”Itu selalu menjadi bahan evaluasi kami setiap bulannya,” kata Satriyo.

Kepala Pengamanan Rutan Kelas IIB Boyolali, Ridwan, juga menyampaikan hal senada. Diakuinya, untuk mengatasi permasalahan itu pihaknya sudah beberapa kali mengajukan penambahan personel kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

”Sudah beberapa kali kami mengajukan penambahan personel,” katanya.

Advertisement

Menurut Ridwan, jumlah ideal petugas jaga rutan setidaknya bisa delapan orang setiap regu.

”Dengan tambahan personel itu harapannya ya bisa maksimal karena pos jaga semua terisi juga penjaga tiap blok ada,” imbuh dia.

Satriyo menambahkan selama Ramadan lalu, pihaknya mendapatkan tambahan personel dari Polres Boyolali sebanyak empat orang untuk dua shift jaga. Pengamanan dilakukan utamanya untuk mengantisipasi munculnya kerusuhan seperti di rutan di daerah lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif