Solopos.com, SRAGEN –– Pedagang mempertanyakan renovasi Pasar Joko Tingkir, Sragen. Mereka berharap pemerintah setempat segera melakukan peremajaan pasar yang sejumlah kiosnya berdinding papan dan triplek tersebut.
Ketua pedagang sepeda di Pasar Jaka Tingkir, Wisnugroho, Minggu (18/8/2013) mengatakan sejak kali pertama didirikan, pasar yang tempat jual beli burung, onderdil kendaraan bermotor, dan sepeda ontel itu belum tersentuh perbaikan.
Ia menjelaskan sekat-sekat antar kios rata-rata hanya dibatasi papan. Bahkan pantaun Solopos.com, terdapat beberapa kios yang ditempeli triplek sebagai dinding. Menurut Wisnu, pada 2005 Pasar Jaka Tingkir sempat diwacanakan akan direnovasi. Namun, hingga kini kabar baik itu tak kunjung terealisasi.
Selain kios-kios yang mulai usang, saluran air di pasar tersebut juga tak lancar. Air limbah yang berasal dari kamar mandi mampet di sepanjang selokan dan berbau menyengat. Padahal, setiap harinya, pasar tradisional tersebut ramai dikunjungi ratusan pembeli yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Sragen.
“Ini yang paling mengganggu. Kalau dibiarkan terus menerus, bisa menyebabkan gangguan kesehatan,” ucap Ketua Paguyuban Pasar Jaka Tingkir, Restanto, kemarin.
Terpisah, Ketua Pengelola Rayon Pasar Nglangon, Sutaryo, Minggu, menguraikan hingga saat ini belum ada rencana pembangunan maupun renovasi pasar. Namun, ada agenda perbaikan saluran air dalam waktu dekat. Menurutnya memang ada pedagang yang secara tak langsung menanyakan mengenai renovasi pasar yang memiliki sebanyak 196 kios dan 50 los itu. Namun pihaknya tak bisa berbuat banyak karena memang belum ada wacana perbaikan dan atasannya.