Soloraya
Sabtu, 17 Agustus 2013 - 02:44 WIB

Hujan Lebat, 2 Rumah Warga Karanganyar Ambruk

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga, perangkat desa dan TNI gotong royong membantu menyingkirkan reruntuhan dan barag-barang lainnya milik warga yang rumah roboh di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Jumat (16/8/2013). (iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua rumah milik warga bantaran Sungai Bengawan Solo di Dusun Banaran, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar roboh dan satu rumah terpaksa dirobohkan setelah diguyur hujan lebat, Kamis (15/8/2013) malam. Dua rumah yang roboh masing-masing milik Sugeng Darsono, 51, dan Tuminem, 48, serta satu rumah yang terpaksa dirobohkan milik Ranto, 47.

“Sebelum rumah roboh memang terdengar gemeretak dulu. Ketika itu suami saya masih berniat mengambil barang di dalam rumah. Tetapi ketika satu kaki baru melangkah masuk ke rumah, hujan deras kedua turun dan saya ambruk. Ketika itu suami saya [Sugeng] yang akan masuk ke rumah tertimpa reruntuhan atap sehingga kepalanya benjol,” ujar istri Sugeng, Sutrisni, 33, ketika ditemui wartawan di kediamannya, Jumat (16/8).

Advertisement

Menurut dia kendati tak ada korban jiwa meninggal, musibah itu mengakibatkan keluarga yang rumahnya roboh dan dirobohkan, untuk sementara harus tidur di rumah tetangga dan di emperan langgar setempat. Akibat kejadian ini, Sutrisni yang bekerja sebagai buruh bangunan juga tak bisa masuk kerja.

Terkait itu dia mengaku tak ada pemasukan uang sama sekali. Sebab suaminya yang juga bekerja serabutan juga tak bisa masuk bekerja, gara-gara kepalanya pusing dan bejol tertimpa atap rumah yang runtuh.

Karenanya dia berharap mendapat bantuan dari pemerintah. “Saya bekerja sebagai buruh bagunan pada proyek pembangunan Pasar Kliwon di Solo. Tetapi saya baru sehari masuk, ini sudah tak masuk lagi karena ruah saya roboh,” papar dia.

Advertisement

Semetara itu Tuminem yang sehari-hari juga bekerja sebagai buruh di warung makan di Ngringo juga mengaku sedih. Kendati keluarganya tak ada yang tertimpa reruntuhan rumah, satu-satunya rumah yang ditempati berukuran kira-kira 6,5×4 meter rata dengan tanah.

“Sebelumnya rumah kami dan rumah Pak Sugeng memang sudah miring dan beberapa kayu mulai lapuk. Sehingga ketika tertimpa hujan deras, karena mungkin beban genting yang basah semakin berat, tiang-tiang penyangga rumah pada tidak kuat sehingga rumah roboh. Sebenarnya kemiringan rumah akibat beberapa tiang penyengga lapuk sudah diketahui cukup lama. Tetapi karena tidak punya uang untuk merehab, bangunan rumah tidak kami perbaiki dan akhirnya roboh,” ujar Tuminem.

Sementara itu Kepala Dusun Banaran, Guntoro mengatakan pihaknya mengaku telah melaporkan hal itu ke Pemkab Karanganyar. “Tadi [Kamis] malam Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] langsung memberi bantuan makanan siap saji, kompor, tikar, gula, lauk pauk dan sebagainya,” ujar dia.

Advertisement

Informasi yang dihimpun menyebutkan pada Kamis malam Banaran dan sekitarnya diguyur hujan sampai tiga kali dan cukup lebat. Kondisi ini mengakibatkan dua rumah yang beberapa bagiannya sudah lapuk akhirnya roboh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif