Soloraya
Kamis, 15 Agustus 2013 - 22:05 WIB

KRISIS AIR BERSIH : PDAM Wonogiri Siapkan 4 Truk Tangki

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri menyiapkan empat truk tangki air bersih untuk memenuhi permintaan bantuan air bersih di daerah rawan bencana kekeringan.

Empat truk masing-masing berkapasitas 5.000 liter tersebut ditawarkan untuk dibeli instansi negeri maupun swasta yang hendak memberi bantuan kepada korban bencana kekeringan. Harga satu tangki air bersih ditetapkan Rp120.000-Rp130.000.

Advertisement

Direktur PDAM Wonogiri, Sumarjo, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (15/8/2013), menjelaskan memasuki musim kemarau pihaknya telah menyiapkan diri untuk melayani permintaan air bersih. Untuk itu, empat truk tangki air bersih telah disiapkan.

“Empat truk itu, berdasarkan pengalaman tahun lalu bisa memenuhi permintaan warga. Sekarang truk sudah kami siapkan. Kami tinggal menunggu pemberi bantuan yang hendak memesan air,” ungkap Sumarjo.

Sejauh ini, dia mengatakan belum ada permintaan air bersih yang diterima pihaknya. Namun, sudah ada beberapa pihak yang menanyakan harga air bersih. Sumarjo menduga memasuki tahun politis akan banyak kalangan partai politik (parpol) yang memberi bantuan untuk konstituen.
Selain parpol, Sumarjo melanjutkan biasanya BUMN maupun perusahaan swasta juga tergerak memberi bantuan air bersih kepada warga Wonogiri yang kekeringan.

Advertisement

Sementara itu, Sumarjo memastikan sumber air yang bakal menjadi sumber air bersih bantuan korban kekeringan dalam kondisi aman. Di antaranya sumur dalam Mandeyan, sumur dalam Tanggung dan Luweng Sapi (Giritontro), serta Pelabuhan Waru di Paranggupito.

“Kalau dari sumber tersebut kurang, kami bisa upayakan dari sumber air di kecamatan terdekat, misalnya di Pracimantoro,” tambah dia.

Selain menyalurkan bantuan air bersih, pada musim kemarau PDAM juga bersiap mengoperasikan instalasi air di empat desa di Paranggupito yang selama musim hujan tidak digunakan. Menurut dia, pelanggan PDAM di Desa Gunturharjo, Desa Paranggupito, Desa Ketos, dan Desa Johunut, memilih memakai air hujan yang ditampung di bak-bak untuk memenuhi kebutuhan air bersih daripada menggunakan air PDAM.

Advertisement

Pasalnya, biaya operasional menyedot air dari Waru sangat besar sehingga justru merugikan masyarakat jika dipakai pada musim hujan.

Di sisi lain, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Wonogiri, Maryanto, saat ditemui terpisah memastikan dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan sejumlah SKPD dan pihak lain yang terkait penanganan bencana kekeringan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif