Soloraya
Kamis, 15 Agustus 2013 - 11:36 WIB

KECELAKAAN WONOGIRI : Pita Kejut Kembali Makan Korban

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polres Wonogiri mengatur lalu lintas di dekat lokasi salah satu mobil yang terlibat kecelakaan akibat pita kejut di jalan Wonogiri-Ngadirojo tepatnya di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kamis (15/8/2013). Empat mobil mengalami kecelakaan beruntun di lokasi tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Petugas Polres Wonogiri mengatur lalu lintas di dekat lokasi salah satu mobil yang terlibat kecelakaan akibat pita kejut di jalan Wonogiri-Ngadirojo tepatnya di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kamis (15/8/2013). Empat mobil mengalami kecelakaan beruntun di lokasi tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Solopos.com, WONOGIRI — Pita kejut yang belum lama ini dipasang Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Wonogiri kembali makan korban.

Advertisement

Empat mobil mengalami kecelakaan beruntun di lokasi pita kejut di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kamis (15/8/2013).

Salah satu mobil, yakni mobil kijang dengan Nopol. B 1804 RS, membawa rombongan pemudik asal Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, yang hendak kembali ke perantauan di Cengkareng, Jakarta Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, di lokasi setempat,  kecelakaan berawal saat mobil Carry yang tidak diketahui nopolnya, jalan lambat saat mencapai pita kejut. Hal itu membuat mobil CRV yang berjalan di belakangnya mengerem mendadak. Akibatnya pengemudi mobil Kijang yang membawa rombongan pemudik, Supranogi, 50, kaget dan ikut mengerem. Namun, karena jarak yang dekat, bagian depan mobil Kijang menabrak CRV.

Advertisement

Di belakang mobil Kijang, mobil Carry dengan Nopol. AD 8746 BB juga menabrak bagian belakang mobil Kijang. Mobil yang dikemudikan Haryanto, 40, itu mengangkut rombongan warga Ponorogo yang hendak jagong ke Krisak, Selogiri.

Supranogi, saat ditemui wartawan, di lokasi kejadian, Kamis, mengatakan saat hampir mendekati pita kejut mobil di depannya mengerem mendadak. Ketika itu mobil yang dikemudikannya berjalan dengan kecepatan sedang 50 km/jam dan jarak dengan mobil di depannya tiga meter.  “Tapi tetap saya tidak bisa menghindar. Jadi mobil saya kena di depan kena juga di belakang,” ungkap Supranogi.

Mendesak Dibongkar

Advertisement

Dia melanjutkan akibat kecelakaan itu bamper depan mobilnya masuk mengenai ban depan kanan sehingga mobil tidak bisa jalan. Kondisi wadah aki juga bermasalah. Beruntung mesin mobil aman. Supranogi berencana melanjutkan perjalanan balik ke Cikarang setelah bemper depan diperbaiki.

Sementara itu, mobil Carry yang dikemudikan Haryanto tampak mengalami kerusakan parah. Kaca bagian depan mobil remuk. Sedangkan bangku mobil rusak. Baik Haryanto, Supranogi, dan warga setempat yang mengetahui kejadian mendesak pita kejut tersebut dibongkar karena sering memakan korban. Warga setempat, Yadi, mengungkapkan hampir tiap hari ada kecelakaan yang disebabkan pita kejut tersebut.

Pita kejut yang dibuat Dishubkominfo melalui rekanan tersebut memang lain dari biasanya. Bentuk pita kejut kotak memanjang dengan ketinggian hampir dua sentimeter (cm). Pita kejut tersebut hanya dipasang di salah satu sisi jalan.

“Itu bahaya, dibongkar saja. Biasanya kan pita kejut itu bentuknya seperti polisi tidur, ini kok kotak. Juga perlu ada rambu peringatan. Kalau begini kan mengagetkan,” tegas warga lain yang berkantor di dekat lokasi kejadian, Edi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif