News
Rabu, 14 Agustus 2013 - 17:40 WIB

PEDAGANG MUSIMAN : Penjualan Bendera Turun 60%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Maulana Surya/JIBI/Espos)

Ilustrasi (Maulana Surya/JIBI/Espos)

Solopos.com, SOLO—Penjualan bendera menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia menurun tajam hingga 60%. Penurunan tersebut karena berdekatan dengan Lebaran dan tahun ajaran baru beberapa waktu lalu.

Advertisement

Salah satu pedagang yang berada di Jl. Slamet Riyadi, Otong, 35, mengatakan penjualan saat ini sangat sepi. Dia mengatakan biasanya bisa menjual 10 karung tapi hingga tiga hari sebelum peringatan kemerdekaan, empat karung pun belum laku terjual.

Otong menuturkan biasanya setelah 11 Agustus penjualan akan meningkat tajam namun kini peningkatan pengunjung belum signifikan. “Kalau sudah 14 Agustus itu biasanya barang dagangan sudah hampir habis. Tapi sekarang masih sisa banyak,” ungkapnya kepada Solopos.com di lokasi usaha, Rabu (14/8/2013).

Dia mengatakan harga barang yang dijual pun bervariasi kisaran Rp2.000-Rp150.000, tergantung ukuran, panjang dan cara pembuatan. Laki-laki yang mengaku sudah berjualan bendera di Solo selama sembilan tahun ini memaparkan barang yang paling banyak dicari adalah umbul-umbul. Selain itu, model kipas juga banyak dicari, bahkan sejak Sabtu (9/8) model tersebut sudah habis terjual.

Advertisement

Pemilik Toko Mardi Rahayu, Tatik Mulyono, 70, mengatakan jika dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan bendera kali ini menurun. Namun jika dibandingkan dengan hari biasa ada peningkatan sekitar 15%-20%. Permintaan bendera mulai ramai sejak bulan puasa dan diprediksi akan ramai hingga Sabtu (17/8).

Sedangkan penjual bendera di dekat jembatan layang Sriwedari, Somari, 50, mengatakan harga bendera pada tahun ini naik sekitar 20%. Hal tersebut karena menyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan harga bahan baku dan biaya produksi meningkat.

Somari menuturkan membawa 200 kodi bendera dari daerah asalnya, Jawa Barat. Namun per hari biasa dia hanya bisa menjual dua kodi padahal dia hanya berjualan selama 25 hari di Solo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif