Soloraya
Selasa, 13 Agustus 2013 - 23:12 WIB

PERTEMUAN TOILET DUNIA : 800 Siswa SD Ramaikan Karnaval Toilet Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi parade toilet di Haiti (flickr.com)

Ilustrasi parade toilet di Haiti (flickr.com)

Solopos.com, SOLO — Pertemuan para petinggi organisasi toilet dunia dari 64 negara yang tergabung dalam World Toilet Organization (WTO) di Solo, 2-4 Oktober mendatang, bakal dimanfaatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sebagai ajang pamer potensi budaya Kota Bengawan. Pemkot Solo berencana menggelar World Toilet Carnaval sebagai puncak acara kampanye akses sanitasi sehat. Sedikitnya 800 pelajar sekolah dasar di Solo bakal dilibatkan untuk turun ke jalan guna memeriahkan karnaval toilet dunia tersebut.

Advertisement

Kabid Sarana Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Ipoung Saryoko mengutarakan persiapan karnaval yang mengambil rute Kota Barat-Balai Kota Solo ini telah dilaksanakan sejak akhir Juli lalu. “Sosialisasi dan pelatihan sudah diberikan kepada peserta karnaval sejak akhir Juli lalu. Persiapan sengaja dilakukan jauh-jauh hari karena properti pendukung dan latihan peserta karnaval yang terdiri dari 800 anak-anak SD tidak bisa dilakukan secara instan,” kata Ipoung ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (12/8) siang.

Ipoung mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan secara khusus komposisi musik dan koreografi dengan cita rasa global. Disbudpar mengarahkan konsep karnaval selaras dengan kampanye memasyarakatkan slogan, “Bersih itu rapi, enak, dan nyaman”. “Kami membuat musik bernuansa reggae dengan lirik bahasa Jawa berjudul Merto Turas. Karnaval itu akan kami buat pertunjukan yang melibatkan anak-anak sebagai pemerannya. Nanti ada yang berperan menjadi kuman, tikus, dan sumber penyakit lain. Mereka nantinya akan dibasmi oleh pasukan Merto Turas,” bebernya.

Selain menggelar pertunjukan teatrikal sederhana, Ipoung membeberkan pihaknya juga bakal menampilkan permainan tradisional ular-ularan dalam karnaval budaya ini. “Karnaval akan dibuat berbeda dengan karnaval biasanya. Parade akan dikombinasikan dengan permainan tradisional ular-ularan. Di setiap titik kursi tamu kehormatan, kami siapkan atraksi,” kata dia.

Advertisement

Sebelumnya, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemkot Solo, Eny Tyasni Susana, saat konferensi pers di Hotel Sultan Jakarta, Senin (22/7/2013) lalu, mengutarakan kesiapannya menyambut World Toilet Summit 2013. Menurutnya, acara bertaraf internasional tersebut bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Solo, kepada masyarakat luas. World Toilet Summit 2013  mengangkat tema Rural Meets Urban Sanitation. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan masyarakat dalam peningkatan sanitasi yang lebih baik.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif