News
Senin, 12 Agustus 2013 - 17:16 WIB

WARGA LAWAN FPI : Dituduh Bentrok dengan Warga, FPI Tuding 2 Perguruan Silat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah senjata tajam milik anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) disita polisi Lamongan, Jawa Timur, Senin (12/8/2013). Senjata tajam itu merupakan barang bukti tindak kekerasan yang dilakukan 42 anggota FPI setelah mereka melakukan sweeping tempat hiburan Play Station. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Sejumlah senjata tajam milik anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) disita polisi Lamongan, Jawa Timur, Senin (12/8/2013). Senjata tajam itu merupakan barang bukti tindak kekerasan yang dilakukan 42 anggota FPI setelah mereka melakukan sweeping tempat hiburan Play Station. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, LAMONGAN — Polisi Lamongan, Jawa Timur mengaku mengamankan 42 anggota organisasi kemasyarakat (ormas) yang terlibat bentrok di Desa Dengok, Kelurahan Blimbing, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Senin (12/8/2013) dini hari. Front Pembela Islam (FPI) yang dituduh terlibat dalam bentrok berdarah itu menyangkal. Menurut FPI, insiden itu dipicu perseteruan dua perguruan silat.

Advertisement

Meski demikian, Kapolres Lamongan AKBP Solehan, Senin siang, mengatakan pihaknya mengamankan anggota ormas itu bersama 43 senjata tajam seperti pedang, celurit, golok dan kayu balok sebagai barang bukti. “Anggota ormas yang kami amankan akan kami periksa terlebih dahulu terkait kepemilikan senjata tajam dan kejadian semalam,” katanya.

Solehan mengaku, hingga kini, pihaknya belum menetapkan tersangka terkait bentrok tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait pemicu bentrok. Dan lokasi bentrok masih kami amankan dibantu dengan anggota Brimob Polda Jatim serta Polres Bojonegoro,” katanya.

Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono yang datang ke lokasi mengaku pemicu bentrok berawal dari persewaan permainan Play Station milik warga. “Pemicu bentrok itu terjadi saat sejumlah anggota Front Pembela Islam atau FPI mendatangi tempat persewaan Play Station pada malam takbiran lalu, dan terjadi bentrok dengan sejumlah warga. Kemudian anggota ormas meninggalkan tempat kejadian,” kata Unggung sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Advertisement

Karena belum puas, Minggu (11/8/2013) malam hingga Senin dini hari sejumlah anggota ormas termasuk anggota FPI kembali mencari warga yang bentrok beberapa waktu lalu di tempat permainan Play Station dengan melakukan sweeping. Akibatnya, dalam sweeping itu terjadi bentrok kembali yang mengakibatkan dua sepeda motor terbakar dan tiga orang mengalami luka bacok yang kini dirawat di rumah sakit Kabupaten Tuban.

 

FPI Jatim Membantah

Advertisement

Paparan Kapolda Jatim itu sontak dibantah Sekretaris DPD FPI Jawa Timur Ustaz Haerudin. Menurut dia, berdasarkan penelusuran yang dilakukan FPI, bentrokan itu terjadi akibat keributan antara dua perguruan silat. “Ini bukan bentrokan anggota FPI dan warga tapi bentrokan antara dua perguruan silat di kawasan itu,” ujar Haerudin sebagaimana dikutip detikcom.

Haerudin mengatakan, perseteruan dua perguruan silat itu bukan perkara baru. Keributan kembali timbul saat malam takbiran yang lalu. Kedua perguruan itu kemudian terlibat bentrokan yang berakhir dengan pembacokan terhadap warga yang sedang bermain Play Station. “Persoalan ini adalah masalah lama yaitu bentrokan antara dua peruguruan silat,” katanya sambil menyebutkan dua perguruan itu.

Ditegaskan Haerudin, pihaknya tak punya representasi organisasi di Lamongan sebab DPW FPI di Lamongan dibekukan dua tahun yang lalu karena FPI Lamongan dinilai sudah tidak sejalan dengan FPI pusat. “Karena ada pelanggaran AD/ART organisasi makanya kami bekukan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif