Soloraya
Senin, 12 Agustus 2013 - 12:35 WIB

REVITALISASI PASAR NGUTER : Dinas dan Lurah Kerja Keras Pindahkan Pedagang ke Pasar Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang oprokan masih berjualan di pasar lama Nguter, Sukoharjo Seni (12/8/2013) sementara alat berat backhoe terlihat jelas karena belum dipasang pagar seng sebagai pembatas. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)


Pedagang oprokan masih berjualan di pasar lama Nguter, Sukoharjo Seni (12/8/2013) sementara alat berat backhoe terlihat jelas karena belum dipasang pagar seng sebagai pembatas. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Masih adanya pedagang yang nekat berjualan di sekitar pasar lama Nguter menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo dan Lurah Pasar Nguter.

Advertisement

Karenanya, kedua lembaga itu hari pertama masuk kerja, Senin (12/8/2013) akan bekerja keras untuk memindahkan pedagang nakal tersebut.  Lurah Pasar Nguter, Widadi Nugroho, Senin, menyatakan, dirinya segera berkoordinasi dengan pengurus HPP (Himpunan Pedagang Pasar).

“Kami berharap komitmen yang sudah disepakati pedagang ditaati sendiri. Bagi pedagang yang masih membangkang kami berharap segera menaati kesepakatan untuk masuk dan bersama-sama berjualan di pasar darurat yang terletak di Lapangan Nguter.”

Diakuinya sebelum Lebaran masih dijumpai pedagang yang berjualan di sekitar pasar lama Nguter. Berdasar pemantauan Solopos.com, pedagang yang nekat berjualan itu mayoritas pedagang oprokan.  “Pedagang oprokan bersedia pindah setelah Lebaran. Kesanggupan itu akan kami tagih bersama pengurus HPP. Kami berharap tahapan-tahapan revitalisasi Pasar Nguter tidak terkendala dengan keberadaan pedagang yang bandel.”

Advertisement

Pemasangan Seng

Soal pemasangan seng sebagai pembatas agar debu tak menyebar ke pengguna jalan, Widadi mengatakan sempat terkendala penolakan warga sisi selatan pasar. Pasalnya penempatan seng memakan jalan kampung.

“Kami sudah berembuk lagi dengan warga. Hasilnya disepakati pendirian seng sebagai pembatas tidak melebihi as jalan kampung. Pemanfaatan separuh jalan kampung dimaksudkan agar kendaraan yang melintas di jalan itu tak terkendala sehingga pemilik toko atau kios tidak dirugikan.”

Advertisement

Diakuinya, pendirian pagar seng sedianya dilakukan sebelum Lebaran namun terkendala tenaga kerja. Menurutnya, para tukang sudah mudik sehingga tak ada tenaga kerja untuk memasang karenanya usai Lebaran pendirian pagar seng akan dikebut.

Kendala pemasangan pagar seng diakui Kepala Disperindag Sukoharjo, AA Bambang Haryanto saat meninjau lokasi sebelum Lebaran. Ia menegaskan, dirinya tak ingin kejadian molornya pembangunan Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo terjadi di Pasar Nguter.  “Semua pedagang harus masuk pasar darurat. Kami akan segera berkoordinasi dengan satpol PP untuk menertibkan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif