Soloraya
Senin, 12 Agustus 2013 - 22:30 WIB

LEBARAN 2013 : Tak Jelas Tujuan, Petugas Terminal Wonogiri Usir 13 Unit Bus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 13 unit bus dikeluarkan secara paksa dari beberapa terminal di wilayah Kabupaten Wonogiri pada Minggu-Senin (11-12/8/2013). Sebab, bus yang mayoritas kategori pariwisata itu tidak memiliki izin trayek dan tidak jelas tujuannya.

Berdasarkan data dari UPT Terminal Induk Wonogiri, pada Minggu (11/8/2013), ada enam unit bus yang dikeluarkan yakni empat unit dikeluarkan dari Terminal Induk Wonogiri dan dua unit bus dikeluarkan dari Terminal Baturetno.

Advertisement

Sedangkan pada Senin (12/8/2013), ada tujuh unit bus yang dikeluarkan secara paksa saat berada dalam terminal. Rinciannya, dua unit bus dikeluarkan dari Terminal Induk Wonogiri, dua unit bus dikeluarkan dari Terminal Baturetno dan tiga unit bus dikeluarkan dari Terminal Ngadirojo.

“Hari ini kami mengeluarkan dua unit bus pariwisata dari Terminal Induk Wonogiri yakni bus Jaya Indah dengan nomor polisi H 1639 AA dan H 1462 AA. Diduga, mereka sengaja menunggu penumpang seperti bus reguler, padahal itu tidak boleh karena mereka tidak memiliki izin trayek. Kasihan bus reguler terutama dari lokal Wonogiri yang tidak mendapatkan penumpang,” kata Kepala UPT Terminal Induk Wonogiri, Haryadi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin.

Haryadi menduga hal itu dilakukan oleh agen bus yang nakal. Menurutnya, ketika terjadi penumpukan penumpang saat arus balik, ada sejumlah penumpang tidak terangkut bus reguler. Kondisi itu dimanfaatkan agen nakal dengan mencarter bus pariwisata sehingga penumpang yang tak terangkut dibawa menggunakan bus pariwisata tersebut.

Advertisement

“Kami juga mendapat informasi bahwa di Manyaran ada dua unit bus dan di Wuryantoro ada tiga unit bus pariwisata yang kemungkinan membawa penumpang pada arus balik ini. Tapi mereka tidak melalui terminal sehingga diluar sepengetahuan kami,” ujarnya.

Ia menambahkan dalam angkutan Lebaran ini, ada dua macam mekanisme. Pertama, pihak pengguna jasa seperti perusahaan mencarternya penuh bus tersebut atau melayani antar jemput gratis para perantau. Kedua, mereka hanya memberikan fasilitas gratis saat mudik Lebaran. Ia pun mewaspadai mekanisme yang kedua yang menjadi celah para agen bus yang nakal.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif