SOLOPOS.COM - Pengunjung mengabadikan monyet di objek wisata Kahyangan Wonogiri (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)
Solopos.com, WONOGIRI — Sedikitnya 15.000 orang mengunjungi Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) di H+2 Lebaran Jumat (9/8/2013). Kendati jumlah pengunjung membeludak tidak terjadi kemacetan di jalan depan pintu masuk seperti yang terjadi tahun 2012 lalu.
Sementara itu, dibandingkan tahun lalu, jumlah pengunjung objek wisata tersebut berkurang sekitar 2.000 orang. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) WGM, Agus Tri Harimulyanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat, mengatakan jumlah pengunjung WGM pada H2 mencapai 15.000-an orang. Jumlah itu tercatat tiga kali lipat dibanding jumlah pengunjung di H1 Lebaran, Kamis (8/8/2013). “Seperti biasa di H+2 pengunjung pasti membeludak. Tapi walau demikian, lalu lintas lancar dan parkir yang semula kami khawatirkan tidak cukup, ternyata cukup. Semua kendaraan masuk tertampung,” beber Agus.
Menurutnya, pola kunjungan wisatawan ke Objek Wisata WGM kali ini berbeda dengan tahun lalu. Pengunjung masuk dan hanya berada di dalam 2-3 jam untuk menikmati permainan dan menyantap makanan khas di ratusan warung di dalam kompleks objek wisata. Dengan demikian, lalu lintas keluar dan masuk kendaraan pengunjung berjalan terus tanpa ada kendala.
Di sisi lain, Agus tak menampik dibandingkan tahun lalu, jumlah pengunjung berkurang. Jika pada H2 Lebaran tahun 2012 pengunjung bisa tembus 17.000 orang, tahun ini hanya 15.000 orang.
“Jadi berkurang 2.000 orang. Kami tidak tahu masalahnya apa. Ya mungkin karena gajahnya tidak ada, mungkin ada alasan lain. Yang upaya kami membongkar gerbang pintu masuk dan menambah delapan loket cukup berhasil mengatasi kemacetan di jalan depan WGM,” ujar Agus.
Kondisi jalan yang lancar dibenarkan Kades Sendang, Budi Hardono. Menurutnya, pada libur H2 Lebaran kali ini, jumlah pengunjung Objek Wisata WGM tampak berkurang. Hal ini bisa dilihat dari lalu lintas di jalan depan Kantor Desa Sendang yang juga depan Objek Wisata WGM yang tampak lancar. Selain itu, halaman kantor desanya dan halaman rumah warga yang biasanya jadi tempat parkir kendaraan, pada Jumat tidak terpakai.
