Soloraya
Kamis, 8 Agustus 2013 - 10:03 WIB

LEBARAN 2013 : Puluhan Ribu Jemaah MTA Gelar Salat Id di Stadion Manahan

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Id di Stadion Manahan. (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi Salat Id di Stadion Manahan. DokJIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Solopos.com, BANJARSARI – Sedikitnya 40.000 jemaah MTA se-Soloraya mengikuti Salat Idul Fitri berjemaah di lapangan parkir semua sisi Stadion Manahan, Kamis (8/8). Salat Idul Fitri dipimpin langsung oleh Ketua MTA Solo, Ustaz Ahmad Sukina.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, sejumlah jemaah mulai memadati kawasan tersebut sejak pukul 06.00 WIB. Berduyun-duyun dengan sanak-saudara mereka memadati area tersebut. Lautan manusia yang mengenakan pakaian warna putih membentuk barisan rapi menghiasi kawasan tersebut. Sementara, 800 petugas Satgas MTA diterjunkan di semua sudut dalam dan luar stadion untuk mengamankan kegiatan tersebut. Salat jemaah berlangsung dengan khusyuk dan tertib.

Dalam khutbahnya, yang merupakan pesan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, Ustaz Ahmad Sukina, mengatakan agar umat Islam bisa mencapai tujuan dalam berpuasa sebulan penuh saat Ramadan. Tujuan tersebut telah tercantum di dalam Alquran yakni menjadi orang yang bertakwa. Namun, sebagian umat Islam kadang lengah sehingga tidak memahami tujuan berpuasa. Mereka lah orang yang rugi karena tidak mendapatkan hasil dari puasanya selain lapar dan haus.

Selain itu, selama Ramadan, umat Islam berbondong-bondong melaksanakan ibadah salat malam dan membaca Alquran, bahkan masjid-masjid selalu ramai. Namun, setelah Idul Fitri, situasi kembali seperti semula, masjid kembali sepi. “Kalau memperhatikan yang demikian itu, apakah puasa kita berhasil mencapai takwa?” tegasnya kepada jemaah.

Advertisement

Uztaz Ahmad Sukina juga berpesan kepada seluruh umat muslim agar selalu berpegang teguh pada Alquran dan Hadist serta meningkatkan kualitas pemahamannya. Sehingga kedua hal tersbeut bisa dijadikan rujukan utama segala persoalan yang ada di dunia dan akhirat.

Soerang jemaah, Tatik, 50, mengaku dua tahun ini mengikuti salat berjemaah bersama jemaah MTA di lokasi tersebut. Nenek tiga cucu tersebut datang bersama anak dan cucunya. Warga Gondang, Manahan tersebut mengaku datang sejak pukul 06.00 WIB karena berharap mendapat barisan di depan. Bahkan, wanita tersebut rela membawa koran untuk melapisi sajadahnya agar tidak kotor. “Biasanya saya ikut salat di dekat rumah, tapi dua tahun ini diajak anak saya ikut salat bersama jemaah MTA di sini,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif