Soloraya
Selasa, 6 Agustus 2013 - 14:27 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Diduga Sopir Mengantuk, Ertiga Tabrak Tembok Bengkel

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil Suzuki Ertiga ringsek setelah menabrak tembok bengkel di Kemiri, Mojosongo, Boyolali. Diduga sopir mengantuk (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Mobil Suzuki Ertiga ringsek setelah menabrak tembok bengkel di Kemiri, Mojosongo, Boyolali. Diduga sopir mengantuk (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebuah mobil Suzuki Ertiga berpelat nomor B 1203 FKI menabrak tembok pondasi bengkel milik Mudiyono, 55, warga Kampung Jomboran, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Selasa (6/8/2013). Diduga, pengemudi mobil yang diketahui bernama Ervan Harnanto, warga Dukuh Karangwuni, Desa Dlimas, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, mengantuk ketika mengendarai mobil tersebut.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Suzuki Ertiga berwarna putih itu melaju di Jalan Raya Boyolali-Klaten dari arah timur (Klaten) ke barat (Boyolali).

Saat tiba di lokasi kejadian, tiba-tiba saja mobil itu meluncur masuk ke parit dan menabrak tembok pondasi bengkel milik Mudiyono yang berada di sisi utara jalan tersebut. Selain menabrak pondasi bengkel, mobil juga menyerempet pohon nangka yang berada di sisi kiri parit. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Namun kondisi mobil berpenumpang empat orang berikut sopir tersebut, ringsek berat di bagian depan dan samping kiri.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Mojosongo dan Satlantas Polres Boyolali sehingga segera mendapat penanganan dari aparat.

Advertisement

Mobil tersebut dievakuasi dari lokasi kejadian sekitar dua jam kemudian. Saat evakuasi, arus lalu lintas di jalur alternatif Jatinom, Klaten-Boyolali itu sempat padat dengan berbagai jenis kendaraan. Petugas Polsek dan Satlantas pun berusaha mengatasi dan mengurai kemacetan tersebut dengan meminta kendaraan yang melintasi jalan itu agar tetap berhati-hati.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kasatlantas, AKP Alil Rinenggo membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kasatlantas, pihaknya masih mendalami kasus kecelakaan tunggal itu.

“Tidak ada korban hanya kerugian material,” ungkap Kasatlantas.

Advertisement

Di sisi lain, Kasatlantas mengakui sejumlah kasus kecelakaan saat arus mudik, paling banyak justru terjadi di jalur alternatif mudik. Hal itu dipicu kondisi di jalur alternatif mudik yang biasanya sempit dan bergelombang.

”Para pemudik yang melewati jalur alternatif, tentunya juga harus berhati-hati dan senantiasa patuhi rambu-rambu lalu lintas,” kata Kasatlantas.

Ditemui terpisah, Bupati Boyolali, Seno Samodro saat melakukan peninjauan di pos pengamanan (pam) Lebaran 2013 di wilayah kota, menilai jalur mudik di Boyolali merupakan jalur yang paling siap untuk digunakan sebagai jalur mudik.

”Jalur mudik di Boyolali ini merupakan yang paling siap kalau dibandingkan daerah lainnya,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif